EKSPRESI GEN CYP19 DALAM KULTURSEL OSTEOBLAS DARI PERIODONTITISTULANG ALVEOLARAGRESIF DISTIMULASI DENGAN VITAMIN D DAN ATAU DEKSAMETASON

Latar Belakang. Estrogen mengatur homeostasis tulang dan disekresikan oleh gonad dan ekstragonad. Selain itu,androgen diubah menjadiestrogen oleh enzim aromatase P450 yang dihasilkan oleh sitokrom P450 aromatase. Ini diproduksi oleh gen sitokrom CYP19.Vitamin D berperan dalam mengatur homeostasis ka...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2011
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/28597/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11660
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:Latar Belakang. Estrogen mengatur homeostasis tulang dan disekresikan oleh gonad dan ekstragonad. Selain itu,androgen diubah menjadiestrogen oleh enzim aromatase P450 yang dihasilkan oleh sitokrom P450 aromatase. Ini diproduksi oleh gen sitokrom CYP19.Vitamin D berperan dalam mengatur homeostasis kalsium dan ekspresi gen aromatase langsung. Deksametason bertindak sebagai anti inflamasi, menghentikan peradangan dan meningkatkan kecepatan penyem6uhan. Kerusakan parah tulang alveolar di periodontitis agresif dapat te~adi di usia muda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji ekspresi gen CYP19daiam kultur sel osteoblas periodontitis agresif tulang alveolar pasien dengan stimulasi vitamin D dan atau deksametason. Metode. Fragmen tulang alveolar dari pasien periodontitis agresif dikultur dalam dimodifikasi F-12 medium dilengkapi dengan serum janin sapi (FBS) 20%, antibiotik (penisilin streptomisin) 5%, dan fungizone 2%. Sel-sel osteoblas yang tumbuh dalam kultur dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok 1: kultur diperlakukan non, kelompok 2: diperlakukan dengan vitamin D 10-6 moVL,kelompok 3: diperlakukan dengan deksametason 10.7mol/L, dan kelompok 4: diperlakukan dengan kombinasi vitamin D den deksametason pada dosis yang sarna. Setelah 24 jam perlakuan dihentikan, semua kelompok kultur yang diamati dengan teknik imunositokimia dan menghitung persentase CYP19 ekspresi gen dan sel oeteoblas dalam kultur. Hasilnya menunjukkan bahwa persentase rata-rata CYP19 ekspresi gen untuk kelompok 1, 2, 3, dan 4 adalah 44.18, 38.66,35.26 dan 31.13%, masing-masing ,dan perbedaan yang signifikan antara perlakuan dengan p