MANIFESTASIIDENTITAS ISLAM SUKU BAJO DALAM NASKAH LONTARAK ASSALENNA BAJO
The Bajo people are known as the sea wanderers because they always wander the sea. However, beside their unique characteristic as the sea people, the Bajoare also known as Muslims. Therefore, Islam becomes the important element in their identity either reflected in their daily life or already writte...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
2011
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/28625/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11688 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
id |
id-ugm-repo.28625 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-ugm-repo.286252014-06-18T00:23:33Z https://repository.ugm.ac.id/28625/ MANIFESTASIIDENTITAS ISLAM SUKU BAJO DALAM NASKAH LONTARAK ASSALENNA BAJO Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM The Bajo people are known as the sea wanderers because they always wander the sea. However, beside their unique characteristic as the sea people, the Bajoare also known as Muslims. Therefore, Islam becomes the important element in their identity either reflected in their daily life or already written in the LontarakAssalennaBajomanuscript as the form of self-narration of their life history. Islam was accepted through negotiation and development process with their identity construction. The Bajopeople were not Muslim by their origin before they became the sea wanderer people. They received the influence of Islam from the land people surrounding them as a result of their contact with the land people. Suku Bajo dikenal sebagai suku pengembara laut karena kebiasaan hidupnya yang mengembara di lautan lepas. Namun demikian, di samping karakteristiknya yang unik sebagai pengembara laut tersebut, suku Bajo temyata beragama Islam. Dengan demikian, Islam telah menjadi bagian dari identitas orang Bajo, yang tercermin dari kehidupan mereka sehari-hari maupun tercantum dalam naskah "LontarakAssalenna Bajo"sebagai catatan tentang kehidupan masyarakat Bajo yang ditulis oleh mereka sendiri. Islam diterima oleh orang Bajo tidak secara serta merta, namun melalui proses negosiasi dan perkembangan terus-menerus. Orang Bajo bukanlah orang Islam dari awal sebelum mereka menjadi pengembara laut, namun mereka menerima pengaruh Islam dari orang-orang darat di sekitamya sebagai akibat dari hubungan mereka dengan orang-orang darat. [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2011 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (2011) MANIFESTASIIDENTITAS ISLAM SUKU BAJO DALAM NASKAH LONTARAK ASSALENNA BAJO. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11688 |
institution |
Universitas Gadjah Mada |
building |
UGM Library |
country |
Indonesia |
collection |
Repository Civitas UGM |
topic |
Jurnal i-lib UGM |
spellingShingle |
Jurnal i-lib UGM Perpustakaan UGM, i-lib MANIFESTASIIDENTITAS ISLAM SUKU BAJO DALAM NASKAH LONTARAK ASSALENNA BAJO |
description |
The Bajo people are known as the sea wanderers because they always wander the sea. However, beside their unique characteristic as the sea people, the Bajoare also known as Muslims. Therefore, Islam becomes the important element in their identity either reflected in their daily life or already written in the LontarakAssalennaBajomanuscript as the form of self-narration of their life history. Islam was accepted through negotiation and development process with their identity construction. The Bajopeople were not Muslim by their origin before they became the sea wanderer people. They received the influence of Islam from the land people surrounding them as a result of their contact with the land people.
Suku Bajo dikenal sebagai suku pengembara laut karena kebiasaan hidupnya yang mengembara di lautan lepas. Namun demikian, di samping karakteristiknya yang unik sebagai pengembara laut tersebut, suku Bajo temyata beragama Islam. Dengan demikian, Islam telah menjadi bagian dari identitas orang Bajo, yang tercermin dari kehidupan mereka sehari-hari maupun tercantum dalam naskah "LontarakAssalenna Bajo"sebagai catatan tentang kehidupan masyarakat Bajo yang ditulis oleh mereka sendiri. Islam diterima oleh orang Bajo tidak secara serta merta, namun melalui proses negosiasi dan perkembangan terus-menerus. Orang Bajo bukanlah orang Islam dari awal sebelum mereka menjadi pengembara laut, namun mereka menerima pengaruh Islam dari orang-orang darat di sekitamya sebagai akibat dari hubungan mereka dengan orang-orang darat. |
format |
Article NonPeerReviewed |
author |
Perpustakaan UGM, i-lib |
author_facet |
Perpustakaan UGM, i-lib |
author_sort |
Perpustakaan UGM, i-lib |
title |
MANIFESTASIIDENTITAS ISLAM SUKU BAJO DALAM NASKAH LONTARAK ASSALENNA BAJO |
title_short |
MANIFESTASIIDENTITAS ISLAM SUKU BAJO DALAM NASKAH LONTARAK ASSALENNA BAJO |
title_full |
MANIFESTASIIDENTITAS ISLAM SUKU BAJO DALAM NASKAH LONTARAK ASSALENNA BAJO |
title_fullStr |
MANIFESTASIIDENTITAS ISLAM SUKU BAJO DALAM NASKAH LONTARAK ASSALENNA BAJO |
title_full_unstemmed |
MANIFESTASIIDENTITAS ISLAM SUKU BAJO DALAM NASKAH LONTARAK ASSALENNA BAJO |
title_sort |
manifestasiidentitas islam suku bajo dalam naskah lontarak assalenna bajo |
publisher |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada |
publishDate |
2011 |
url |
https://repository.ugm.ac.id/28625/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11688 |
_version_ |
1681219183014051840 |