DISKURSUS "ILLEGITIMATE SEXUAL ACTIVITY" ANAK BANGSA DALAM PERSPEKTIF TABLOID INDONESIA

In Indonesia, sexual activity that has not been legitimized by the state is one of the realities that are constructed by the language of "masculine-heterosexual", as an absolute discourse defines in the hands of the state. This paper is about to dismantle about usage of" masculine-het...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2011
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/28628/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11691
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:In Indonesia, sexual activity that has not been legitimized by the state is one of the realities that are constructed by the language of "masculine-heterosexual", as an absolute discourse defines in the hands of the state. This paper is about to dismantle about usage of" masculine-heterosexual" language by the Indonesian mass media discourse in defining and putting illegitimate sexual activity in the landscape of the nation's sexuality discourse in Indonesia. Using critical multiculturalism framework, identity theory and constructivist paradigm, this paper will explore discourse articulated by mass media in the articles that explain those matters. Using discourse analysis as the method, there's four tabloids as research subject, Tabloid Nova No. 1165/XXIII 21-27 Juni 2010, Tabloid Bintang Edisi 997 Tahun XX Minggu Ketiga Juni 2010, Tabloid Wanita Indonesia No. 106921-27 Juni 2010, and Tabloid Genie Edisi 50 Tahun VI, 21-27 Juni 2010. Di Indonesia, aktivitas seksual yang belum dilegitimasi oleh negara merupakan salah satu realitas yang dikonstruksi oleh bahasa "maskulin-heteroseksual" yang dalam konteks tersebut merupakan diskursus yang pendefinisiannya mutlak di tangan negara. Tulisan ini hendak membongkar lebih lanjut mengenai penggunaan bahasa "maskulin-heteroseksual" oleh media massa Indonesia dalam mendefinisikan serta meletakkan diskursus illegitimate sexual activity anak bangsa dalam lanskap diskursus seksualitas Indonesia. Menggunakan kerangka pikir critical multiculturalism, teori identitas serta paradigma konstruktivis yang berargumen bahwa media massa merupakan agen konstruksi realitas, tulisan ini hendak mengeksplorasi diskursus yang berusaha diartikulasikan media dalam artikel-artikel yang membahas mengenai hal terse but. Untuk memetakan diskursus tersebut digunakan metode analisis wacana. Empat tabloid yang digunakan sebagai subjek penelitian, yaitu Tabloid Nova No. 1165/XXIII 21-27 Juni 2010, Tabloid Bintang Edisi 997 Tahun XXMinggu Ketiga Juni 2010, Tabloid Wanita Indonesia No. 106921-27 Juni 2010, dan Tabloid Genie ~disi 50 Tahun ke VI, 21-27 Juni 2010.