PENAPISAN PGPF UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK LUNAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) DI TANAH GAMBUT

ABSTRACT Aloe (Aloe vera) planted in West Borneo peat soil is well known as having the best product quality in Indonesia. Soft rot disease is one of the constraints of Aloe cultivation on peat soil. Many methods have no significant result for controlling this disease. This research objectives are to...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2009
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/28718/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11781
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
id id-ugm-repo.28718
record_format dspace
spelling id-ugm-repo.287182014-06-18T00:24:32Z https://repository.ugm.ac.id/28718/ PENAPISAN PGPF UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK LUNAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) DI TANAH GAMBUT Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM ABSTRACT Aloe (Aloe vera) planted in West Borneo peat soil is well known as having the best product quality in Indonesia. Soft rot disease is one of the constraints of Aloe cultivation on peat soil. Many methods have no significant result for controlling this disease. This research objectives are to obtain Plant Growth Promoting Fungi (PGPF) for controlling Aloe bacterial soft rot in peat soil. The research was conducted in Clinical Laboratory of Plant Pathology and glass house ofF acuity of Agriculture, Gadjah Mada University, Yogyakarta from October 2008 to September 2009. The methods included fungal isolation from peat land, hypovirulent and PGPF ability test, and biological control test in the glass house. Among 42 peat soil fungi tested, 28 isolates were hypovirulent and only 2 isolates i.e. SNTHOOI (penicillium sp.) and SNTH003 (Aspergillus sp.) showed the PGPF ability. Glass house trial showed that single application ofSNTHOOI and SNTH003 isolates were able to increase the growth of Aloe. In the biological control of Aloe soft rot disease test showed that the lowest intensity (25%) might be obtained by using SNTHOOI isolate. Key words: Aloe, bacterial soft rot, PGPF, peat soil INTISARI Lidah buaya (Aloe vera) asal tanah gambut Kalimantan Barat dikenal mempunyai kualitas terbaik di Indonesia. Penyakit busuk lunak yang disebabkan oleh bakteri merupakan salah satu kendala dalam pengem'bangan tanaman lidah buaya di lahan gambut dan beberapa cara pengendalian yang telah dilakukan belum memberikan hasil nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jamur asal tanah gambut yang mampu berperan sebagai Pemacu Pertumbuhan Tanaman untuk pengendalian penyakit busuk lunak di tanah gambut. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan Klinik dan Rumah Kaca Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta dari bulan Oktober 2008 sampai September 2009, meliputi isolasi jamur dari tanah gambut, uji hipovirulensi dan uji kemampuan sebagai PGPF serta uji pengendalian hayati penyakit busuk lunak lidah buaya di rumah kaca. Dari 42 isolat jamur tanah yang diuji, diperoleh 28 isolat hipovirulen dan setelah diuji kemampuan sebagai PGPF didapatkan dua isolat yang mampu berperan sebagai PGPF, yaitu isolat SNTH003 (Aspergillus sp.) dan SNTHOOI (Penicillium sp.). Pemberian kedua isolat tersebut secara tunggal mampu meningkatkanpertumbuhan lidah buaya lebih baik dibandingkan kontrol. Dalam uji pengendalian penyakit, pemberian dua isolat ini mampu mengurangi intensitas penyakit. Intensitas penyakit terendah diperoleh dari pemberian isolat SNTHOOI(Penicillium sp.) yaitu sebesar 25%. Kata kunci: lidah buaya, penyakit busuk lunak, PGPF, tanah gambut [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2009 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (2009) PENAPISAN PGPF UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK LUNAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) DI TANAH GAMBUT. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11781
institution Universitas Gadjah Mada
building UGM Library
country Indonesia
collection Repository Civitas UGM
topic Jurnal i-lib UGM
spellingShingle Jurnal i-lib UGM
Perpustakaan UGM, i-lib
PENAPISAN PGPF UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK LUNAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) DI TANAH GAMBUT
description ABSTRACT Aloe (Aloe vera) planted in West Borneo peat soil is well known as having the best product quality in Indonesia. Soft rot disease is one of the constraints of Aloe cultivation on peat soil. Many methods have no significant result for controlling this disease. This research objectives are to obtain Plant Growth Promoting Fungi (PGPF) for controlling Aloe bacterial soft rot in peat soil. The research was conducted in Clinical Laboratory of Plant Pathology and glass house ofF acuity of Agriculture, Gadjah Mada University, Yogyakarta from October 2008 to September 2009. The methods included fungal isolation from peat land, hypovirulent and PGPF ability test, and biological control test in the glass house. Among 42 peat soil fungi tested, 28 isolates were hypovirulent and only 2 isolates i.e. SNTHOOI (penicillium sp.) and SNTH003 (Aspergillus sp.) showed the PGPF ability. Glass house trial showed that single application ofSNTHOOI and SNTH003 isolates were able to increase the growth of Aloe. In the biological control of Aloe soft rot disease test showed that the lowest intensity (25%) might be obtained by using SNTHOOI isolate. Key words: Aloe, bacterial soft rot, PGPF, peat soil INTISARI Lidah buaya (Aloe vera) asal tanah gambut Kalimantan Barat dikenal mempunyai kualitas terbaik di Indonesia. Penyakit busuk lunak yang disebabkan oleh bakteri merupakan salah satu kendala dalam pengem'bangan tanaman lidah buaya di lahan gambut dan beberapa cara pengendalian yang telah dilakukan belum memberikan hasil nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jamur asal tanah gambut yang mampu berperan sebagai Pemacu Pertumbuhan Tanaman untuk pengendalian penyakit busuk lunak di tanah gambut. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan Klinik dan Rumah Kaca Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta dari bulan Oktober 2008 sampai September 2009, meliputi isolasi jamur dari tanah gambut, uji hipovirulensi dan uji kemampuan sebagai PGPF serta uji pengendalian hayati penyakit busuk lunak lidah buaya di rumah kaca. Dari 42 isolat jamur tanah yang diuji, diperoleh 28 isolat hipovirulen dan setelah diuji kemampuan sebagai PGPF didapatkan dua isolat yang mampu berperan sebagai PGPF, yaitu isolat SNTH003 (Aspergillus sp.) dan SNTHOOI (Penicillium sp.). Pemberian kedua isolat tersebut secara tunggal mampu meningkatkanpertumbuhan lidah buaya lebih baik dibandingkan kontrol. Dalam uji pengendalian penyakit, pemberian dua isolat ini mampu mengurangi intensitas penyakit. Intensitas penyakit terendah diperoleh dari pemberian isolat SNTHOOI(Penicillium sp.) yaitu sebesar 25%. Kata kunci: lidah buaya, penyakit busuk lunak, PGPF, tanah gambut
format Article
NonPeerReviewed
author Perpustakaan UGM, i-lib
author_facet Perpustakaan UGM, i-lib
author_sort Perpustakaan UGM, i-lib
title PENAPISAN PGPF UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK LUNAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) DI TANAH GAMBUT
title_short PENAPISAN PGPF UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK LUNAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) DI TANAH GAMBUT
title_full PENAPISAN PGPF UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK LUNAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) DI TANAH GAMBUT
title_fullStr PENAPISAN PGPF UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK LUNAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) DI TANAH GAMBUT
title_full_unstemmed PENAPISAN PGPF UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK LUNAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) DI TANAH GAMBUT
title_sort penapisan pgpf untuk pengendalian penyakit busuk lunak lidah buaya (aloe vera) di tanah gambut
publisher [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
publishDate 2009
url https://repository.ugm.ac.id/28718/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11781
_version_ 1681219200560922624