TAFSIR DESAIN KURSI DI KERATON DAN GEDUNG AGUNG YOGYAKARTA
Chair is one of the unique visual arts (designs). The Indonesian word 'kursi' is possibly derived from the Arabic word 'kursiyun' which means chair. The term 'kursiyun' which is assumed originally from Kursi verses in AI-Qur'an has different functions and meanings...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/28769/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11832 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
id |
id-ugm-repo.28769 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-ugm-repo.287692014-06-18T00:24:15Z https://repository.ugm.ac.id/28769/ TAFSIR DESAIN KURSI DI KERATON DAN GEDUNG AGUNG YOGYAKARTA Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM Chair is one of the unique visual arts (designs). The Indonesian word 'kursi' is possibly derived from the Arabic word 'kursiyun' which means chair. The term 'kursiyun' which is assumed originally from Kursi verses in AI-Qur'an has different functions and meanings in different contexts. In a social context, chairs are attributes that can be used to present a person's social status and prestige. It was found that in the Palace and Gedung Agung of Yogyakarta, a chair does not only funtion as a place for sitting, but it also serves as a symbolic tool for status display to build an image. Thus, it can also be used as a tool to show wealth, greatness, honor, glory, or a symbol of social status. Kursi adalah salah satu karya seni rupa (desain) yang sangat unik.lstilah 'kursi' diduga kuat berasal dari kata kursiyun dalam bahasa Arab. Kata kursiyun terdapat dalam AI Qur'an yang mempunyai pengertian fungsi dan makna berbeda jika ditafsirkan dalam konteks yang berbeda pula. Oalam konteks sosial, kursi adalah atribut yang dapat digunakan untuk menampilkan status sosial, prestise, dan gengsi para pemiliknya. Oalam konteks ini pemahaman kursi itu termasuk pula singgasana, dhampar kencana, padmasana. amparan, dan dhingkJik. Temuan utama di dalam penelitian ini dapat dinyatakan bahwa bentuk dan fungsi kursi di Keraton dan Gedung Agung Yogyakarta itu tidak hanya berfungsi sebagai sarana duduk. Ternyata, kursi dapat pula dijadikan 'alat' simbolik untuk tujuan status display. sebagai upaya membangun citra. Oalam hal ini, wujud kursi juga dapat dijadikan sebagai 'alat' untuk memamerkan kekayaan, memperkokoh kedudukan, kewibawaan, jabatan, keagungan, kehormatan, kejayaan, atau sebagai simbolstatus sosial. [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2010 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (2010) TAFSIR DESAIN KURSI DI KERATON DAN GEDUNG AGUNG YOGYAKARTA. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11832 |
institution |
Universitas Gadjah Mada |
building |
UGM Library |
country |
Indonesia |
collection |
Repository Civitas UGM |
topic |
Jurnal i-lib UGM |
spellingShingle |
Jurnal i-lib UGM Perpustakaan UGM, i-lib TAFSIR DESAIN KURSI DI KERATON DAN GEDUNG AGUNG YOGYAKARTA |
description |
Chair is one of the unique visual arts (designs). The Indonesian word 'kursi' is possibly derived from the Arabic word 'kursiyun' which means chair. The term 'kursiyun' which is assumed originally from Kursi verses in AI-Qur'an has different functions and meanings in different contexts. In a social context, chairs are attributes that can be used to present a person's social status and prestige. It was found that in the Palace and Gedung Agung of Yogyakarta, a chair does not only funtion as a place for sitting, but it also serves as a symbolic tool for status display to build an image. Thus, it can also be used as a tool to show wealth, greatness, honor, glory, or a symbol of social status.
Kursi adalah salah satu karya seni rupa (desain) yang sangat unik.lstilah 'kursi' diduga kuat berasal dari kata kursiyun dalam bahasa Arab. Kata kursiyun terdapat dalam AI Qur'an yang mempunyai pengertian fungsi dan makna berbeda jika ditafsirkan dalam konteks yang berbeda pula. Oalam konteks sosial, kursi adalah atribut yang dapat digunakan untuk menampilkan status sosial, prestise, dan gengsi para pemiliknya. Oalam konteks ini pemahaman kursi itu termasuk pula singgasana, dhampar kencana, padmasana. amparan, dan dhingkJik. Temuan utama di dalam penelitian ini dapat dinyatakan bahwa bentuk dan fungsi kursi di Keraton dan Gedung Agung Yogyakarta itu tidak hanya berfungsi sebagai sarana duduk. Ternyata, kursi dapat pula dijadikan 'alat' simbolik untuk tujuan status display. sebagai upaya membangun citra. Oalam hal ini, wujud kursi juga dapat dijadikan sebagai 'alat' untuk memamerkan kekayaan, memperkokoh kedudukan, kewibawaan, jabatan, keagungan, kehormatan, kejayaan, atau sebagai simbolstatus sosial. |
format |
Article NonPeerReviewed |
author |
Perpustakaan UGM, i-lib |
author_facet |
Perpustakaan UGM, i-lib |
author_sort |
Perpustakaan UGM, i-lib |
title |
TAFSIR DESAIN KURSI DI KERATON DAN GEDUNG AGUNG YOGYAKARTA |
title_short |
TAFSIR DESAIN KURSI DI KERATON DAN GEDUNG AGUNG YOGYAKARTA |
title_full |
TAFSIR DESAIN KURSI DI KERATON DAN GEDUNG AGUNG YOGYAKARTA |
title_fullStr |
TAFSIR DESAIN KURSI DI KERATON DAN GEDUNG AGUNG YOGYAKARTA |
title_full_unstemmed |
TAFSIR DESAIN KURSI DI KERATON DAN GEDUNG AGUNG YOGYAKARTA |
title_sort |
tafsir desain kursi di keraton dan gedung agung yogyakarta |
publisher |
[Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada |
publishDate |
2010 |
url |
https://repository.ugm.ac.id/28769/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=11832 |
_version_ |
1681219210205724672 |