Analisis Desain Sistem Penyulang Gardu Induk Nguntoronadi di PT PLN (persero) APJ Surakarta

Mutu tegangan penyulang GI Wonogiri PT. PLN (Persero) APJ Surakarta di daerah Jatisrono Barat dan Wonogiri daerah selatan saat ini telah mengalami kondisi diluar standar yang ada, apabila hal ini dibiarkan hingga beberapa tahun kedepan tentu akan memberikan dampak yang lebih buruk terhadap kualitas...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Perpustakaan UGM, i-lib
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2010
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/28950/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=12013
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:Mutu tegangan penyulang GI Wonogiri PT. PLN (Persero) APJ Surakarta di daerah Jatisrono Barat dan Wonogiri daerah selatan saat ini telah mengalami kondisi diluar standar yang ada, apabila hal ini dibiarkan hingga beberapa tahun kedepan tentu akan memberikan dampak yang lebih buruk terhadap kualitas pelayanan dan keandalan sistem. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, pihak PLN telah merencanakan untuk membangun sebuah GI baru, yaitu GI Nguntoronadi. Rencana pembangunan GI baru ini belum secara eksplisif dianalisis tentang kemampuan saling membantu antar penyulang apabila salah satu mengalami kegagalan sehingga dapat membantu saat terjadi pemadaman. Dalam tugas akhir ini, akan dilakukan suatu analisis untuk menentukan pengalihan beban sementara (kontingensi) saat terjadi pemadaman pada desain sistem penyulang GI Nguntoronadi, dengan melakukan simulasi menggunakan program bantu ETAP Power Station 4.0.0. Simulasi yang dilakukan adalah simulasi aliran daya pada sistem penyulang yang akan dilayani oleh GI Nguntoronadi. Simulasi akan menampilkan datajatuh tegangan. Hasil-hasil tersebut akan digunakan untuk menentukan pengalihan beban sementara yang optimal sesuai dengan standar yang ada. Dari analisis, desain sistem penyulang yang direncanakan terdapat 6 penyulang utama dan dengan beroperasinya GI Nguntoronadi maka terjadi kondisi mutu tegangan dititik-titik terjauh dan susut daya disaluran dapat dikurangi hingga /7,24% untuk penyulang WNI-I, 35,54% untuk penyulang WNI-7, 20,2% untuk penyulang WNI-8 dan 16,3% untuk penyulang WNI-9. Selain itu, pada saat operasi kontingensi (darurat) dilihat dari penyulang dalam satu gardu induk desain sistem penyulang yang direncanakan mampu menyelamatkan beban 43,27% sedangkan beban yang tidak dapat terselamatkan 56,77% dari keseluruhan beban sistem.