EFEK EKSTRAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM DAN mSTOPATOLOGIK HATI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI CCl4

Dua puluhekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus) dibagi dalam lima kelompok. Kelompok I merupakan kelompok kontrol, kelompok II, III, IV dan V adalah kelompok perlakuan. Senyawa CC14 dengan dosis 0,125 mL/200 g bb diberikan peroral pada kelompok tikus perlakuan sebanyak 10 kali (hari ke-l sampai...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Lingga, Y., Christiawan, Oky, Hariono, Bambang
Format: Article PeerReviewed
Language:English
Published: 2009
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/53/1/deposit.zip
https://repository.ugm.ac.id/53/
http://jurnal.ugm.ac.id/index.php/jsv/issue/view/75
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Dua puluhekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus) dibagi dalam lima kelompok. Kelompok I merupakan kelompok kontrol, kelompok II, III, IV dan V adalah kelompok perlakuan. Senyawa CC14 dengan dosis 0,125 mL/200 g bb diberikan peroral pada kelompok tikus perlakuan sebanyak 10 kali (hari ke-l sampai hari ke-19) dengan interval 2 hari, dan kelompok kontrol diberi akuades dengan volume yang sama. Mulai hari ke-21 sampai hari ke-35 tikus kelompok IV dan V diberi ekstrak buah merah sebanyak 0,54 mL, dan kelompok I, II dan III diberi akuades dengan volume yang sarna. Pada hari ke 21,23,27 dan 35, tikus kelompok III dan V masing-masing dibunuh satu ekor untuk pemeriksaan histopatologik hati. Pada akhir penelitian (hari ke-35) semua tikus penelitian yang tersisa dibunuh untuk kemudian dilakukan pemeriksaan histopatologik hati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian CC14 dengan dosis 0,125 mL/200 g bb sebanyak 10 kali dengan interval 2 hari menyebabkan peningkatan aktivitas enzim ALT(p<0,05) dibandingkan kelompok kontrol. Selanjutnya pada hari ke-35 terjadi penurunan aktivitas enzim ALT pada kelompok tikus perlakuan II dan IV (p<0,05) dibandingkan pada hari ke-21. Pemeriksaan histopatologik terlihat kongesti, susunan radier hepatosit tidak jelas, degenerasi hidropik dan nekrosis sentrolobuler hati. Regenerasi hati tikuskelompok perlakuan yang diberi ekstrak buah merah memperlihatkan proses regenerasi yang lebih cepat ditandai dengan susunan radier hepatosit dibandingkan kelompok tikus yang hanya diberi CC14 saja.Kata kunci : Ekstrak buah merah, enzim ALT, CC14