HUBUNGAN KESEHATAN MULUT DAN STATUS GIZI DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA

Latar belakang: Gigi merupakan investasi bagi kesehatan seumur hidup. Kesehatan rongga mulut memegang peranan penting dalam mendapatkan kesehatan umum dan kualitas hidup lansia. Karies gigi dan penyakit periodontal, penyakit yang paling banyak dijumpai di rongga mulut sehingga merupakan masalah utam...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: , ARIFIN, , Prof. drg. Niken Widiyanti, M.DSc.
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2011
Subjects:
ETD
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/89457/
http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=51897
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:Latar belakang: Gigi merupakan investasi bagi kesehatan seumur hidup. Kesehatan rongga mulut memegang peranan penting dalam mendapatkan kesehatan umum dan kualitas hidup lansia. Karies gigi dan penyakit periodontal, penyakit yang paling banyak dijumpai di rongga mulut sehingga merupakan masalah utama kesehatan mulut. Tujuan : Mengetahui hubungan kesehatan mulut dan status gizi dengan kualitas hidup lansia. Metode: Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan cross sectional yang dilakukan pada 75 orang lansia (usia �60 tahun) di Paguyuban Among Yuswa Perumahan Banteng Baru Kabupaten Sleman. Data diperoleh dengan cara wawancara, pemeriksaan kesehatan mulut (karies, gingivitis dan 20 gigi berfungsi), penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi lutut. Kualitas hidup yang dihubungkan dengan kesehatan mulut diukur dengan instrumen oral health impact profile-49 (OHIP-49) dan kualitas hidup yang dihubungkan dengan status gizi diukur dengan instrumen short form-36 health survey (SF-36). Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan regresi linier ganda. Hasil: Tidak ada hubungan yang bermakna antara kesehatan mulut dengan asupan energi dan protein (p>0,05). Ada hubungan yang bermakna antara asupan energi (p=0,010 dan coef=-0,090), dan asupan protein (p=0,029 dan coef=0,045) dengan status gizi. Tidak ada hubungan yang bermakna antara kesehatan mulut dengan status gizi dan kualitas hidup (p>0,05). Hubungan status gizi lansia dengan kualitas hidup tidak mempunyai hubungan yang bermakna (p>0,05). Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang bermakna antara kesehatan mulut dengan asupan energi dan protein. Ada hubungan yang bermakna antara asupan energi dan protein dengan status gizi. Tidak ada hubungan yang bermakna antara kesehatan mulut lansia dengan status gizi dan kualitas hidup. Hubungan status gizi lansia dengan kualitas hidup tidak mempunyai hubungan yang bermakna.