PEMBUATAN FORMULASI PESTISEDA HAYATI UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU BAKTERI TEMBAKAU

• Main Author: , Triwidodo Arwiyanto, Toek
• Format: Article NonPeerReviewed
• Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2002
• Online Access: https://repository.ugm.ac.id/92244/; http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=28
• Institution: Universitas Gadjah Mada

Penyakit layu bakteri pada tembakau cerutu merupakan faktor pembatas dalam produksi dan menyebabkan kerugian yang sangat besar. Pengendalian yang ramah lingkungan terhadap penyakit ini diharapkan dapat dilakukan dengan pengendalian hayati menggunakan isolat lokal. Pada tahun kedua, penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan medium perbanyakan Pseudomonas putida yang cocok, efektif, dan efisien. Setelah ditemukan kemudian mencari bahan formulasi yang cocok untuk penyematan bakteri tersebut ke dalam. pillen. Bakteri P. putida ditumbuhkan. pada medium air pepton dengan berbagai konsentrasi kemudian dideterminasi waktu generasi, kemampuan menghambat patogen di laboratorium dan kemampuannya menghambat perkembangan penyakit di rumah kaca. Setelah diperoleh medium yang diinginkan. kemudian didesain beberapa bahan yang dapat digunakan sebagai untuk menyelimuti biji tembakau. Bahan yang dapat digunakan untuk menyelimuti biji diuji kemampuannya mendukung pertumbuhan bakteri P. putida. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa medium Air Pepton. 0,5% merupakan medium yang memenuhi kriteria yang diinginkan. Pada medium ini waktu generasi P. putida sebesar 40,2 menit. Bakteri yang ditumbuhkan pada medium tersebut dapat menghambat pertumbuhan patogen (Ralstonia solanacearum) pada medium padat di laboratorium dengan zona penghambatan sebesar 2 mm. Di rumah kaca, P. putida dapat menekan. perkembangan penyakit layu bakteri tembakau sampai 50%. Beberapa formulasi bahan penyelimut biji yang dikembangkan dapat digunakan untuk menyelimuti biji tembakau namun belum dapat mendukung pertumbuhan P. putida. Bahan organik berupa gambut plus berbagai bahan tambahan telah dapat diformulasikan sehingga dapat mendukung pertumbuhan P. putida. Bahan tersebut akan digabungkan dengan bahan penyelimut biji yang telah ditemukan untuk dapat membuat pillen biji tembakau. Pada penelitian selanjutnya perlu dilakukan formulasi dalam bentuk pellet/granule dengan bahan yang sudah diperoleh yang mampu mendukung pertumbuhan P. putida.