PENGGUNAAN PROTEIN PAKAN TERPROTEKSI (Undegraded protein) UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI PERAH DI INDONESIA
Kualitas protein bahan pakan untuk ternak ruminansia adalah bervariasi menurut jenis tanaman, organ pada tanaman, perlakuan fisik dan khemis, selain itu proteksi protein (by pass) dengan pemanasan atau penambahan formaldehide dapat meningkatkan fraksi protein tidak terdegradasi (undegraded protein)...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM
2000
|
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/92323/ http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=107 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Summary: | Kualitas protein bahan pakan untuk ternak ruminansia adalah bervariasi menurut jenis tanaman, organ pada tanaman, perlakuan fisik dan khemis, selain itu proteksi protein (by pass) dengan pemanasan atau penambahan formaldehide dapat meningkatkan fraksi protein tidak terdegradasi (undegraded protein) 50 80% dan, tidak menurunkan kecemaannya di intestinum (Widyobroto, et al., 1994, 1995, 1995, 1996). Proses pencernaan pada ruminansia sangat komplek dan beberapa faktor saling mempengaruhi, sehingga mekanisme pencernaan terutama yang terjadi dalam rumen perlu diketahui untuk mengoptimalkan penggunaan nutrien. Karakteristik biokhemis yang meliputi komposisi VFA (asam asetat, asam propionat, asam butirat), pH, NH3 serta karakteristik fisik kecernaan (lama tinggal pakan dalam rumen., pergantian cairan dalam rumen, volume rumen) adalah faktor faktor kunci untuk manipulasi pakan ternak ruminansia. Konsumsi hijauan, terutama di daerah tropis (Indonesia) dibatasi oleh, tingginya kandungan seratnya. Suplementasi undegraded protein dengan memperhitungkan kebutuhan prekursor N untuk mikroba rumen mutlak diperlukan pada ternak perah untuk meningkatkan konsumsi bahan kering, kecernaan nutrien, sintesis protein, mikroba dan pasokan protein yang sampai di intestinum (undegraded protein) agar produksi dan kualitas susunya meningkat (Widyobroto, 1992 |
---|