PERAN APOLIPOPROTEIN E DALAM TIMBULNYA PENYAKIT KARDIOVASKULER PADA POPULASI JAWA

Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit jantung yang penyebabnya karena abnormalitas ateria koronaria, yang paling banyak adalah karena ateroskleosis. Manifestasi penyakit jantung koroner tidak dapat diprediksi. Sehingga mengetahui secara dini atau mengurangi faktor risiko kemungkinan terjadinya pen...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: , Pramudji Hastuti, dkk
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian 2002
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/92331/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=115
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit jantung yang penyebabnya karena abnormalitas ateria koronaria, yang paling banyak adalah karena ateroskleosis. Manifestasi penyakit jantung koroner tidak dapat diprediksi. Sehingga mengetahui secara dini atau mengurangi faktor risiko kemungkinan terjadinya penyakit jantung akan sangat mengurangi angka morbiditas. Faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner meliputi faktor genetik dan faktor lingkungan. Apolipoprotein E (apo E) adalah protein plasma yang disintesis di hepar dan berbagai jaringan perifer. Apo E ini berfungsi sebagai ligan untuk reseptor LDL dan melalui interaksinya dengan reseptor tersebut, ikut serta dalam transport kolesterol, dan lipid-lipid lain di antara sel tubuh. Bentuk mutan apo E yang gagal dalam pengikatannya pada reseptor LDL, dihubungkan dengan hiperlipoprotein-emia tipe III familial, suatu gangguan genetik yan dikarakterisasi oleh peningkatan kadar kolesterol plasma dan mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner. populasi yang berbeda, faktor genetik maupun faktor lingkungan mempengaruhi risiko terjadinya penyakit jantung koroner yang berlainan. Pada penelitian ini diperoleh sampel sebanyak 176 orang (121 laki-laki dan 55 perempuan) dari populasi Sunda dengan umur antara 17 � 71 tahun dan 337 orang (310 laki-laki dan 27 perempuan) dari populasi Madura, dengan umur anatar 19 �61 tahun dan populasi Jawa sebanyak 52 orang (37 laki-laki & 23 perempuan) dengan kisaran umur antar 28 � 78 tahun. Sampai sejauh ini sudah dilakukan amplifikasi DNA menggunakan PCR dari sampel dan restriksi dengan enzim HhaI & dielektroforesis dengan gel poliakrilamid. Hasil genotip apoE etnik Sunda adalah untuk &#61541