Deteksi infeksi Cytomegalovirus (CMV) pada bayi dan anak di RS. Dr. Sardjito Yogyakarta dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR)

Penyakit infeksi human Cytomegalovirus (CMV) adalah salah satu penyakit infeksi penyebab utama kelainan kongenital dan kecacatan pada bayi dan anak. Deteksi dini dan penegakan diagnosis infeksi HCMV sangat sulit dan masih perlu diteliti dan dikembangkan kepastiannya. Cara penegakan diagnosis biasany...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: , Sunartini
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2003
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/92380/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=171
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:Penyakit infeksi human Cytomegalovirus (CMV) adalah salah satu penyakit infeksi penyebab utama kelainan kongenital dan kecacatan pada bayi dan anak. Deteksi dini dan penegakan diagnosis infeksi HCMV sangat sulit dan masih perlu diteliti dan dikembangkan kepastiannya. Cara penegakan diagnosis biasanya berdasarkan gambaran klinis yang kompetibel dengan organ yang terinfeksi dan hasil tes diagnosis laboratorium CMV. Analisis jaringan (biopsi) untuk melihat adanya invasi virus, isolasi HCMV dengan kultur jaringan, pemeriksaan histologis ataupun imunologis bisa merupakan bukti adanya virus di dalam jaringan atau cairan tubuh. Hal ini kemungkinan mempunyai arti diagnostik, tetapi bukti adanya CMV di dalam tubuh tersebut tidak cukup untuk menegakkan diagnosis penyakit infeksi CMV karena shedding CMV juga terdapat pada anak sehat. Pemeriksaan molekuler dengan metode polymerase chain reaction (PCR) adalah cara untuk mengamplifikasi suatu sekuens DNA/RNA spesifik sehingga bisa terlihat atau diukur DNA/RNA dengan alat bantu. Cara PCR bisa mengamplifikasi ribuan sampai jutaan kali target sekuens dalam waktu yang singkat (3-4 jam). Variasi metode dengan basis PCR telah berkembang pesat. Salah satu adalah PCR kuantitatif. PCR kuantitatif memberikan gambaran eksponensial alami PCR, yaitu menghubungkan secara linear jumlah siklus amplifikasi dengan logaritme jumlah molekul. Biasanya PCR kuantittaif memerlukan pengukuran dan pengamatan PCR sebelum fase plateau, karena relatif hubungan siklus PCR dan jumlah molekul relatif linier. Untuk memonitor efisiensi amplifikasi, diperlukan suatu standar internal yang ikut bersama-sama dengan DNA target dalam relasi PCR. Cara mengikutsertakan suatu standar tenplate DNA (kontrol) untuk mengukur kuantitas molekul DNA target ini disebut PCR kompetisi. Perbedaan kuantitas kontrol dan target setelah amplifikasi kemudian dibandingkan. Pembuktian adanya infeksi CMV dengan metode PCR kualitatif yang dikombinasi dengan PCR kuantitaitf akan dilakukan terhadap bayi dan anak normal dan yang menunjukkan gejala sakit infeksi CMV di RS Dr. Sardjito Yogyakara. Cara ini dapat untuk menilai beda hasil amplifikasi DNA CMV bayi/anak pada keadaan normal terinfeksi dari sakit (viremia). Bayi/anak yang dengan pemeriksaan PCR positif terinfeksi HCMV secara kualitatif dan kadar virus yang tinggi menurut hasil PCR kuantitatif lebih tinggi resiko terjadinya penyakit CMV dari pada dasar analisis PCR kualitatif saja. Hal ini akan lebih mempunyai arti diagnosis karena pemantauan terhadap virus secara langsung disertai pengetahuan nilai ambang kritis kadar virus di dalam spesimen diperiksa. Metoda ini juga digunakan untuk mencari kasus-kasus infeksi primer dan reaktivasi dengan membandingkan kadar sebelum dan sesudah dalam tenggang waktu tertentu (misalnya kadar CMV segera setelah lahir dibanding dengan kadar setelah sebulan kemudian). Pemantauan kadar CMV setelah dilakukan terapi dengan antivirus juga merupakan permasalahan tersendiri. Akan dicoba pemantauan hasil terapi ini dengan metoda PCR kuantitatif. Pemilihan spesimen untuk PCR adalah bagian yang sangat penting. Spesimen penelitian yang akan dibandingkan adalah darah, cairan saliva, dan urin. Spesimen-spesimen ini dibandingkan hasilnya untuk mencari dan menilai sediaan yang tidak invasif dan praktis pengambilannya tetapi hasilnya bisa dipercaya.