PENGARUH TEKNIK REHABILITASI HUTAN MANGROVE POLA KEPITING KERAMBA TERHADAP KONSERVASI LINGKUNGAN DAN PENDAPATAN NELAYAN PERAMBAH HUTAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH
Kerusakan hutan mangrove di Indonesia sudah cukup parah, demikian pula yang terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Faktor faktor yang berperan terhadap kerusakan hutan mangrove ialah kebutuhan masyarakat di sekitarnya secara ekonomi. Mereka pada umumnya tidak memahami dan tidak...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM
2001
|
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/92488/ http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=273 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
id |
id-ugm-repo.92488 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-ugm-repo.924882014-11-28T07:37:33Z https://repository.ugm.ac.id/92488/ PENGARUH TEKNIK REHABILITASI HUTAN MANGROVE POLA KEPITING KERAMBA TERHADAP KONSERVASI LINGKUNGAN DAN PENDAPATAN NELAYAN PERAMBAH HUTAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH , Soewarno Hasanbahri Kerusakan hutan mangrove di Indonesia sudah cukup parah, demikian pula yang terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Faktor faktor yang berperan terhadap kerusakan hutan mangrove ialah kebutuhan masyarakat di sekitarnya secara ekonomi. Mereka pada umumnya tidak memahami dan tidak mengerti bahwa fungsi ekosistem hutan mangrove lebih besar dibanding nilai kayu bakar yang diambil. Kegiatan usaha tambak udang dan ikan di kawasan mangrove dapat dilakukan tanpa harus merusak hutan secara besar besaran. Dengan demikian pemerintah daerah dan lembaga terkait harus secara aktif memberi informasi tentang pentingnya pelestarian ekosistem hutan mangrove. Pengenalan tehnik rehabilitasi hutan mangrove di Cilacap dengan pola kepiting keramba diharapkan mampu merangsang masyarakat nelayan, agar bersedia menyelamatkan butan mangrove untuk konservasi lingkungan dan peningkatan pendapatan nelayan sendiri. Penelitian ini bertujuan: 1). Untuk mengenalkan tehnik rehabilitiasi hutan mangrove dengan introduksi budidaya kepiting dalam keramba. 2). Untuk memberdayakan potensi nelayan sebagai manusia cinta lingkungan dan mampu hidup dari sumberdaya lingkungannya, tanpa merusak hasil pembangunan yang ada. 3). Menciptakan suasana, kooperatif antara masyarakat nelayan, petugas PT Perhutani dan Pemerintah Daerah. 4). Menciptakan tata kerja yang baik dalam kegiatan produksi kepiting secara, berkelanjutan sambil menjaga kelestarian hutan mangrove sebagai habitat kepiting. Penelitian tahap pertama ini dilaksanakan dalam dua siklus pemeliharaan kepiting. Untuk siklus pertama melibatkan 8 keluarga nelayan dengan menerapkan rancangan percobaan acak lengkap berblok, yaitu dengan memanfkatkan 3 jenis tambak yang berbeda karena adanya tumbuhan bakau (umur 16 tahun sebanyak 2 petak dan 3 tahun sebanyak 2 petak) dan tambak tanpa tumbuhan bakau sebanyak 2 petak. Kepiting alam dengan ragam berat bibit dipelihara dalam keramba bambu bersekat 830 ekor yang dibagi menjadi 22 keramba dan disebar ke 6 petak tambak pemeliharaan. Untuk siklus kedua hanya terlibat 4 keluarga, sehingga hanya digunakan petak bertumbuhan bakau umur 16 tahun dan umur 3 tahun dipadu dengan keramba yang diberi pelampung dan tidak diberi pelampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak kendala yang dijumpai di lapangan, mulai dari kelangkaan dan kesulitan pengumpulan bibit kepiting, serta kesediaan masyarakat untuk memanfaatkan dan bekerjasama dalam penelitian ini. Hasil kepiting belum memuaskan dan belum dapat dianalisis secara ekonomi. Usaha penanaman bibit bakau belum dapat terlaksana karena bibit yang siap tanam tidak tersedia. Tanaman bakau yang ada pertumbuhannya sangat lambat. Perubahan perilaku masyarakat nelayan dengan adanya introduksi budidaya kepiting dalam keramba cukup positif, namun memerlukan bukti keberhasilan. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar dicari tehnik penyelamatan bibit bakau yang baru ditanam dari serangan kepiting liar, serta penelitian bibit tanaman bakau yang mudah didapat dan dapat tumbuh dengan baik. Untuk pemeliharaan kepiting agar keramba dibuat tanpa sekat dan diteliti juga tehnik pemeliharaan di alam bebas dalam tambak berpagar. [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2001 Article NonPeerReviewed , Soewarno Hasanbahri (2001) PENGARUH TEKNIK REHABILITASI HUTAN MANGROVE POLA KEPITING KERAMBA TERHADAP KONSERVASI LINGKUNGAN DAN PENDAPATAN NELAYAN PERAMBAH HUTAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH. text. http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=273 |
institution |
Universitas Gadjah Mada |
building |
UGM Library |
country |
Indonesia |
collection |
Repository Civitas UGM |
description |
Kerusakan hutan mangrove di Indonesia sudah cukup parah, demikian pula yang terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Faktor faktor yang berperan terhadap kerusakan hutan mangrove ialah kebutuhan masyarakat di sekitarnya secara ekonomi. Mereka pada umumnya tidak memahami dan tidak mengerti bahwa fungsi ekosistem hutan mangrove lebih besar dibanding nilai kayu bakar yang diambil. Kegiatan usaha tambak udang dan ikan di kawasan mangrove dapat dilakukan tanpa harus merusak hutan secara besar besaran. Dengan demikian pemerintah daerah dan lembaga terkait harus secara aktif memberi informasi tentang pentingnya pelestarian ekosistem hutan mangrove. Pengenalan tehnik rehabilitasi hutan mangrove di Cilacap dengan pola kepiting keramba diharapkan mampu merangsang masyarakat nelayan, agar bersedia menyelamatkan butan mangrove untuk konservasi lingkungan dan peningkatan pendapatan nelayan sendiri. Penelitian ini bertujuan: 1). Untuk mengenalkan tehnik rehabilitiasi hutan mangrove dengan introduksi budidaya kepiting dalam keramba. 2). Untuk memberdayakan potensi nelayan sebagai manusia cinta lingkungan dan mampu hidup dari sumberdaya lingkungannya, tanpa merusak hasil pembangunan yang ada. 3). Menciptakan suasana, kooperatif antara masyarakat nelayan, petugas PT Perhutani dan Pemerintah Daerah. 4). Menciptakan tata kerja yang baik dalam kegiatan produksi kepiting secara, berkelanjutan sambil menjaga kelestarian hutan mangrove sebagai habitat kepiting. Penelitian tahap pertama ini dilaksanakan dalam dua siklus pemeliharaan kepiting. Untuk siklus pertama melibatkan 8 keluarga nelayan dengan menerapkan rancangan percobaan acak lengkap berblok, yaitu dengan memanfkatkan 3 jenis tambak yang berbeda karena adanya tumbuhan bakau (umur 16 tahun sebanyak 2 petak dan 3 tahun sebanyak 2 petak) dan tambak tanpa tumbuhan bakau sebanyak 2 petak. Kepiting alam dengan ragam berat bibit dipelihara dalam keramba bambu bersekat 830 ekor yang dibagi menjadi 22 keramba dan disebar ke 6 petak tambak pemeliharaan. Untuk siklus kedua hanya terlibat 4 keluarga, sehingga hanya digunakan petak bertumbuhan bakau umur 16 tahun dan umur 3 tahun dipadu dengan keramba yang diberi pelampung dan tidak diberi pelampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak kendala yang dijumpai di lapangan, mulai dari kelangkaan dan kesulitan pengumpulan bibit kepiting, serta kesediaan masyarakat untuk memanfaatkan dan bekerjasama dalam penelitian ini. Hasil kepiting belum memuaskan dan belum dapat dianalisis secara ekonomi. Usaha penanaman bibit bakau belum dapat terlaksana karena bibit yang siap tanam tidak tersedia. Tanaman bakau yang ada pertumbuhannya sangat lambat. Perubahan perilaku masyarakat nelayan dengan adanya introduksi budidaya kepiting dalam keramba cukup positif, namun memerlukan bukti keberhasilan. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar dicari tehnik penyelamatan bibit bakau yang baru ditanam dari serangan kepiting liar, serta penelitian bibit tanaman bakau yang mudah didapat dan dapat tumbuh dengan baik. Untuk pemeliharaan kepiting agar keramba dibuat tanpa sekat dan diteliti juga tehnik pemeliharaan di alam bebas dalam tambak berpagar. |
format |
Article NonPeerReviewed |
author |
, Soewarno Hasanbahri |
spellingShingle |
, Soewarno Hasanbahri PENGARUH TEKNIK REHABILITASI HUTAN MANGROVE POLA KEPITING KERAMBA TERHADAP KONSERVASI LINGKUNGAN DAN PENDAPATAN NELAYAN PERAMBAH HUTAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH |
author_facet |
, Soewarno Hasanbahri |
author_sort |
, Soewarno Hasanbahri |
title |
PENGARUH TEKNIK REHABILITASI HUTAN MANGROVE POLA KEPITING KERAMBA TERHADAP KONSERVASI LINGKUNGAN DAN PENDAPATAN NELAYAN PERAMBAH HUTAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH |
title_short |
PENGARUH TEKNIK REHABILITASI HUTAN MANGROVE POLA KEPITING KERAMBA TERHADAP KONSERVASI LINGKUNGAN DAN PENDAPATAN NELAYAN PERAMBAH HUTAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH |
title_full |
PENGARUH TEKNIK REHABILITASI HUTAN MANGROVE POLA KEPITING KERAMBA TERHADAP KONSERVASI LINGKUNGAN DAN PENDAPATAN NELAYAN PERAMBAH HUTAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH |
title_fullStr |
PENGARUH TEKNIK REHABILITASI HUTAN MANGROVE POLA KEPITING KERAMBA TERHADAP KONSERVASI LINGKUNGAN DAN PENDAPATAN NELAYAN PERAMBAH HUTAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH |
title_full_unstemmed |
PENGARUH TEKNIK REHABILITASI HUTAN MANGROVE POLA KEPITING KERAMBA TERHADAP KONSERVASI LINGKUNGAN DAN PENDAPATAN NELAYAN PERAMBAH HUTAN DI KABUPATEN CILACAP, JAWA TENGAH |
title_sort |
pengaruh teknik rehabilitasi hutan mangrove pola kepiting keramba terhadap konservasi lingkungan dan pendapatan nelayan perambah hutan di kabupaten cilacap, jawa tengah |
publisher |
[Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM |
publishDate |
2001 |
url |
https://repository.ugm.ac.id/92488/ http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=273 |
_version_ |
1681229264079290368 |