PEMBUATAN FORMULASI PESTISIDA HAYATI UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT LAYU BAKTERI TEMBAKAU

Penyakit layu bakteri pada tembakau cerutu merupakan faktor pembatas dalam produksi dan menyebabkan kerugian yang sangat besar. Pengendalian yang ramah lingkungan terhadap penyakit ini diharapkan dapat dilakukan dengan pengendalian hayati menggunakan isolat lokal. Pada tahun pertama, penelitian yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: , Triwidodo Arwiyanto
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2001
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/92502/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=287
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:Penyakit layu bakteri pada tembakau cerutu merupakan faktor pembatas dalam produksi dan menyebabkan kerugian yang sangat besar. Pengendalian yang ramah lingkungan terhadap penyakit ini diharapkan dapat dilakukan dengan pengendalian hayati menggunakan isolat lokal. Pada tahun pertama, penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui spesies dari Pseudomonas fluoresen isolat Pf 20, agensia pengendali hayati penyakit tersebut di atas. Di samping itu penelitian ini juga bermaksud untuk mendapatkan medium yang tepat untuk perbanyakan bakteri antagonis Pf 20. Bakteri antagonis bersama sama dengan beberapa isolat sejenis dideterminasi dengan metoda baku di laboratorium. Pada saat yang sama, bakteri ditumbuhkan pada lima medium kemudian waktu generasi pada masing masing medium dihitung. Percobaan di rumah kaca dilakukan dengan menggunakan suspensi bakteri antagonis yang diperbanyak pada kelima medium tersebut hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa isolat Pf 20 adalah bakteri yang termasuk ke dalam spesies Pseudomonas putida biovar A. Medium Air Pepton merupakan medium perbanyakan yang terbaik bagi P. putida strain Pf 20. Hal ini ditunjukkan dengan penekanan patogen secara, in vitro diperoleh angka tertinggi apabila P. putida sebelumnya ditumbuhkan pada medium Air Pepton. Demikian pula P. putida menunjukkan kemampuannya yang paling baik dalam menekan perkembangan penyakit layu bakteri di rumah kaca apabila bakteri tersebut sebelumnya ditumbuhkan pada medium Air Pepton. Selain itu P. putida yang ditumbuhkan pada medium Air Pepton menunjukkan waktu generasi yang terpendek yaitu 45 menit. Komposisi formula media air pepton perlu dideterminasi lebih spesifik lagi agar diperoleh hasil inokulum agensia pengendali hayati yang maksimal. P. putida mempunyai prospek untuk dikembangkan sebagai agensia pengendali hayati, dengan demikian formulasi dalam bentuk sematan biji, cair dan bentuk lainnya perlu segera dilakukan.