KAJIAN HYPHOMYCETES SEBAGAI JAMUR PARASITIK TERHADAP NEMATODA

Jamur Hyphomycetes mempunyai banyak jenis antara lain yang bersifat saprofitik dan apabila dirangsang dengan keberadaan nematoda, maka jamur tersebut akan membentuk organ perangkap nematoda yang spesifik dalam proses perubahan sifat dari saprofitik menjadi parasitik terhadap nematoda. Penelitian ini...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: , Bambang Rahayu T.P.
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2001
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/92503/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=288
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:Jamur Hyphomycetes mempunyai banyak jenis antara lain yang bersifat saprofitik dan apabila dirangsang dengan keberadaan nematoda, maka jamur tersebut akan membentuk organ perangkap nematoda yang spesifik dalam proses perubahan sifat dari saprofitik menjadi parasitik terhadap nematoda. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan: (1) Mencari berbagai jenis jamur anggota Hyphomycetes yang terdapat di dalam pupuk kandang, (2) mempelajari macam atau tipe organ perangkap nematoda yang dibentuk oleh jamur Hyphomycetes setelah dirangsang dengan keberadaan nematoda Meloidogyne incognita, (3) mengetahui kemampuannya dalam menekan populasi nematoda Meloidogyne incognita. Untuk itu dilakukan penelitian di Laboratorium dan eksperimen di rumah kaca dengan Rancangan Acak Lengkap dan 4 kali ulangan. Perlakuan jamur dilakukan pada saat transplanting bersamaan dengan inokulasi Meloidogyne incognita dan yang lain dilakukan dua hari setelah inokulasi Meloidogyne incognita. Sedangkan analisis perbedaan antar rata rata perlakuan digunakan Duncan Multiple Range Test pada tingkat perbedaan 5%. Dari contoh pupuk kandang berhasil diisolasi tiga jenis jamur yang termasuk anggota Hyphomycetes, yaitu Arthrobotrys, Dactylaria dan Aspergilus. Arthrobotrys membentuk organ perangkap nematoda berbentuk jala lekat dan Dactylaria membentuk organ perangkap nematoda berupa cincin, sedangkan Aspergilus tidak membentuk organ perangkap. Untuk uji efikasi di rumah kaca hanya jamur yang membentuk organ perangkap nematoda yang diuji. Berdasarkan data yang diperoleh jamur Arthrobotrys cenderung lebih baik dalam menekan populasi Meloidogyne incognita dari pada Dactylaria. Jamur Arthrobotrys mampu menekan populasi Meloidogyne incognita 50,76% dan jamur Dactylaria sebesar 50,39%. Teknik aplikasi jamur saat transplanting dan bersamaan dengan waktu inokulasi Meloidogyne incognita terbukti lebih baik daripada perlakuan jamur dua hari setelah inokulasi Meloidogyne incognita. Oleh karena jamur tersebut bersifat pasif dalam mencari mangsa (nematoda), yaitu nematoda yang melewati organ perangkap, maka efektifitasnya sangat pada banyaknya koloni dan organ perangkap yang dibentuk, maka disarankan agar pengendalian nematoda dengan cara ini diberi waktu yang lama misalnya dua kali musim tanam, supaya jamur sempat memperbanyak diri dan membentuk organ perangkap yang cukup banyak. Sehingga peran Hyphomycetes sebagai agensia pengendalian hayati nematoda parasitik tubuhan dapat dicapai.