USAHA PEMBENTUKAN PLANTULA DARI TANAMAN PIPER SARMENTOSUM DARI KULTUR JARINGAN TANAMAN
Banyak tanaman , terutama di Indonesia, mengalami bahaya kepunahan, antara lain karena banyaknya penggunaan tanpa adanya usaha pelestariannya. Dalam hal ini Piper sarmentosum, pemusnahan terjadi karena tidak banyak yang mengenalnya, dan belum ada yang berusaha melestarikannya, Bahaya pemusnahan dapa...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM
2001
|
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/92697/ http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=450 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Summary: | Banyak tanaman , terutama di Indonesia, mengalami bahaya kepunahan, antara lain karena banyaknya penggunaan tanpa adanya usaha pelestariannya. Dalam hal ini Piper sarmentosum, pemusnahan terjadi karena tidak banyak yang mengenalnya, dan belum ada yang berusaha melestarikannya, Bahaya pemusnahan dapat dilihat dari sudah tidak mudah ditemukannya tanaman tersebut. Salah satu cara pelestarian tanaman adalah metode kultur jaringan tanaman. Untuk itu, perlu diketahui metode sterilisasi, bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai eksplan, media yang sesuai untuk induksi kalus, dan media yang sesuai untuk pembentukan tunas.Penentuan cara-cara yang dilaksanakan, dilakukan berdasarkan pada hasil penelitian yang telah ada, tentang tanaman lain dari familia ini, yaitu tanaman Piper longum dan Piper cubeba. Metode sterilisasi yang paling sesuai adalah menggunakan larutan sublimat 30 mg/100 ml, dalam waktu 10 menit, setelah sebelumnya dialiri dengan air mengalir selama 1 jam, setelah sebelumnya ditetesi Tween 80 sebanyak 4 tetes. Dengan cara ini, jumlah eksplan yang berhasil disterilkan dan masih hidup adalah 66,6 % (lembaran daun) sedang eksplan yang berupa potongan tangkai daun adalah 83,3%. Media yang paling sesuai untuk inisiasi penumbuhan kalus adalah media padat Murashige Skoog (MS) dengan zat pengatur tumbuh Naphtyl Actic Acid NAA) 0,5 ppm dan Benzyl Adenine (BA) 4 ppm. Media penumbuh tunas (shoot) yang baik adalah media padat MS dengan zat pengatur tumbuh BA 2 ppm. |
---|