SINTESIS MEMBRAN BIO-URAI SELULOSA ASETAT DAN ABSORBEN SUPER KARBOKSIMETILSELULOSA DARI SELULOSA AMPAS TEBU LIMBAH PABRIK GULA

Industri gula selain menghasi1kan gula pasir atau gula tebu sebagai produk utama juga menghasilkan produk samping seperti tetes atau molase, pucuk daun tebu, ampas tebu, dan blotong. Da1am satu pabrik gula dapat dihasilkan ampas tebu sekitar 30 - 35 % dari berat tebu yang digiling. Mengingat di Indo...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: , Sri Juari Santosa, Jumina, dan Sri Sudiono
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2003
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/92857/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=613
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:Industri gula selain menghasi1kan gula pasir atau gula tebu sebagai produk utama juga menghasilkan produk samping seperti tetes atau molase, pucuk daun tebu, ampas tebu, dan blotong. Da1am satu pabrik gula dapat dihasilkan ampas tebu sekitar 30 - 35 % dari berat tebu yang digiling. Mengingat di Indonesia terdapat 67 pabrik gula dengan kapasitas giling di tahun 1987 mencapai 172.210 ton tebu per hari (Sugito, 1992), maka akan dihasilkan ampas tebu 51.663 hingga 60.274 ton/hari. Mengingat begitu banyaknya jumlah ampas tebu yang dihasilkan, perlu difikirkan cara penanganan lebih lanjut agar nantinya ampas tebu tidak menimbulkan masalah lingkungan dan bahkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar berbagai produk dengan daya guna dan nilai ekonomi yang jauh lebih tinggi. Dalam rangka ikut menyelesaikan permasalahan di atas, dalam penelitian ini dilakukan pemanfaatan selulosa dari ampas tebu sebagai bahan utama pembuatan membran bio-urai selulosa asetat dan absorben super karboksimetilselulosa. Pembuatan membran bio-urai selulosa asetat dan karakterisasinya telah selesai dilakukan di tahun I penelitian, sedangkan pembuatan absorben super karboksimetilselulosa beserta karakterisasinya direncanakan dilaksanakan di tahun II. Untuk itu, ringkasan penelitian ini baru memuat hasil penelitian tentang pemanfaatan ampas tebu pabrik gula untuk pembuatan membran selulosa asetat Dalam penelitian ini, sample ampas tebu diperoleh dari Pabik Gula dan Pabrik Spiritus (PGPS) Madukismo, Yogyakarta. Terhadap sampel ampas tebu ini, selanjutnya dilakukan 5 buah perlakuan utama, yaitu: (i) persiapan awal dengan menghaluskan ampas tebu hingga lolos ukuran 100 mesh dan mengeringkan pada suhu 60°C hingga berat konstan, (ii) delignifikasi dengan larutan ammonia 15% (v/v), (iii) hidrolisis hemiselulosa dengan larutan HCl 4% (v/v) selama 3 jam pada suhu 90°C. (iv) sintesis selulosa asetat melalui proses asetilasi selulosa menggur.:lican asam asetat anhidrid, dan (v) pembentukan membran dengan jalan mencampur selulosa asetat yang diperoleh dengan plastisizer gliserol dan builder pati dalam pelarut campuran aseton dan air pada perbandingan volume 4 : 1 dan mencetaknya di permukaan polietilen yang licin. Dengan menggunakan cara kerja yang telah dioptimasi secara cermat diperoleh lignin, hemiselulosa dan selulosa ampas tebu kemumian tinggi masing-masing sebanyak 24,64