KAJIAN PENGEMBANGAN METODE PENDUGAAN POTENSI SUMBERDAYA AIR DI DAERAH KARST MENGGUNAKAN CITRA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

<p><strong>Air</strong> merupakan masalah serius yang dihadapi masyarakat di kawasan karst. Sumber air utama di kawasan karst adalah sungai bawah tanah, namun keberadaannya tidak mudah untuk diketahui. Keberadaan jaringan sungai bawah tanah saat ini dapat diketahui hanya melalui pe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: , Eko Haryono. Sari B.Kusumayuda, Taufik Heri Purwanto, Barandi Sa
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2003
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/92864/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=620
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:<p><strong>Air</strong> merupakan masalah serius yang dihadapi masyarakat di kawasan karst. Sumber air utama di kawasan karst adalah sungai bawah tanah, namun keberadaannya tidak mudah untuk diketahui. Keberadaan jaringan sungai bawah tanah saat ini dapat diketahui hanya melalui penelusuran gua. Metode geofisika juga belum mampu mendeteksi keberadaan sungai bawah tanah secara pasti.Teknofogi penginderaan jauh yang dirancang untuk dapat merekam kenampakan permukaan bumi dan perangkat pengolahan citra digital telah memungkinkan ekstraksi informasi permukaan bumi lebih akurat. Kenyataan inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian ini dengan mengangkat permasalahan seberapa besar peluang aplikasi penginderaan jauh untuk identifikasi keberadaan air di kawasan karst. <br /> <br /> Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah mengembangkan metode pendugaan potensi air permukaan dan sungai bawah tanah dengan menggunakan citra penginderaan jauh dan sistem informasi geografi. Adapun tujuan khusus tahun I dari penelitian ini adalah mengembangkan metode untuk mengetahui lokasi pemunculan air di kawasan karst dengan menggunakan citra LANDSAT ETM dan bantuan Sistem Informasi Geografi.<br /> <br /> Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra Landsat ETM No. Path/Raw 066/119. Citra Landsat ETM mempunyai 9 saluran perekaman. Masing-masing saluran ditajamkan dengan perentangan kontras linier, selanjutnya diperbandingkan karakteristik nilai kecerahan masing-masing saluran dan tampilan secara visual untuk mendapatkan saluran terbaik yang menampilkan kenampakan air paling jelas. Pemilihan citra wama komposit terbaik yang dapat menunjukkan kenampakan air ditentukan dengan OIF (optimum index factor). Selanjutnya dilakukan pemfilteran dan perajangan band 7 untuk mendapatkan informasi kelurusan. Penentuan lokasi pemunculan air di kawasan karst selanjutnya ditentukan berdasarkan interpretasi citra saluran tunggal dan warna komposit, tekuk lereng, dan batas batugamping dengan batuan dasarnya.<br /> <br /> Saluran yang paling baik menampilkan kenampakan air di kawasan Karst Gunungsewu adalah band 5. Hal ini disebabkan karena lingkungan di sekitar karst sebagian besar berupa lahan gersang. Lahan gersang dan tubuh air merupakan kenampakan alam yang oleh band 5 direspon secara bertentangan. Kenampakan air pada band 5 terserap sedangkan lahan gersang/terbuka dipantulkan sepenuhnya. Citra komposit warna yang dapat menonjolkan kenampakan air paling jelas adalah kombinasi band 147 (RGB). Penyebaran kenampakan air mudah dikenali dari citra komposit 147 (RGB) karena air ditayangkan dalam warna merah yang secara psikologis paling mudah dikenali oleh mata manusia. Citra Landsat ETM tidak mampu membedakan air yang muncul di pantai dan langsung masuk ke perairan laut.<br /> <br /> Kenampakan kelurusan dapat ditonjolkan dengan baik dengan menerapkan filter D2FDXDY pada band 7. Arah kelurusan yang dominan adalah arah baratlaut-tenggara dan kedua adalah arah timur laut- baratdaya. Informasi lain yang sangat berasosiasi dengan kenampakan air di kawasan karst adalah kontak/batas antara batuan karbonat dengan batuan lain yang ada di bawahnya, serta lekuk-lekuk lereng antara relief berbukit dengan relief bergelombang hingga datar. Prosedur penyadapan informasi kenampakan air di kawasan karst dengan menggunakan penginderaan jauh adalah 1) melakukan penajaman citra band 1,4, dan 7 dengan perentangan kontras 2) membuat komposit warna 147 (RGB) untuk menyadap informasi air, 3) delineasi mintakat yang basah dari citra warna komposit 147