KAJIAN EPIDEMI PENYAKIT HAWAR RANTING CHOANEPHORA (CHOANEPHORA CUCURBITARUM) PADA TANAMAN CABAl DI PROVINSI DAERAH ISTIMEW A YOGYAKARTA
<p>Kajian epidemi penyakit hawar ranting Choooephora (Choanephora cucurbitarwn) pada cabai di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bertujuan untuk mengetahui agihan, laju infeksi, pengaruh faktor suhu, kelembapan, dan curah hujan terhadap perkembangan penyakit hawar ranting Choanephora, dan men...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Fak. Pertanian UGM
2006
|
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/95036/ http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=2846 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Summary: | <p>Kajian epidemi penyakit hawar ranting Choooephora (Choanephora cucurbitarwn) pada cabai di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bertujuan untuk mengetahui agihan, laju infeksi, pengaruh faktor suhu, kelembapan, dan curah hujan terhadap perkembangan penyakit hawar ranting Choanephora, dan mengetahui patogenesitas C. cucurbitarum pada tanaman cabai. Intensitas penyakit hawar ranting Choanephora pada musim kemarau adalah 33,5%, sedangkan pada musim hujan sebesar 57,2%. Perkembangan penyakit pada musim hujan dengan laju infeksi sebesar 0,063 per unit per minggu, lebih tinggi dibanding dengan perkembangan penyakit pada musim kemarau dengan laju infeksi tertinggi sebesar 0,024 per unit per minggu. Pada musim kemarau, kelembapan udara berpengaruh positif sedangkan curah hujan dan suhu udara berpengaruh negatif. Pada musim hujan faktor curah hujan dan kelembapan udara berpengaruh positif terhadap perkembangan penyakit hawar ranting  |
---|