PRODUKTIVITAS ENAM VARIETAS KACANG TANAH DI SLEMAN DAERAH ISTIMEW A YOGY AKART A

• Main Author: , Prajitno al KS.
• Format: Article NonPeerReviewed
• Published: [Yogyakarta] : Fak. Pertanian UGM 2006
• Online Access: https://repository.ugm.ac.id/95054/; http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=2864
• Institution: Universitas Gadjah Mada

<p>Lahan pertanian di DIY relatif sempit, luas panen kacang tanah menempati urutan<br /> keempat sete1ah pad~ jagung dan ubikayu (BPS, 2003). Daerah penghasil kacang tanah di DIY adalah kabupaten Gunungkidul, Bantul, Sleman dan Kulonprogo mencapai 69.803 ha te13pi produktivitasnya menurun dari 0,98 tonlha pada tahun 2000 menjadi 0,83 tonlha pada tabun 2003. Hasil penelitian kacang 13nah pada lahan subur dapat mencapai 2,5 - 3,0 tonlha polong kering, namun sulit dicapai dalam skala usaha luas. Kontribusi kacang tanah dalam tumpangsari dengan jagung dan ubi kayu pada lahan kering nampak cukup baik. Apabila dinilai uang maka hasil tumpangsari dengan kacang tanah lebih tinggi dibandingkan dengan hasil tumpangsari padi gogo +<br /> jagung. Kacang 13nah varietas unggul telah banyak dilepas, namun daya 13warnya tidak seperti varietas gajah yang bijinya besar-besar dan tidak gepeng. Kacang tanah varietas kelinci beredar juga dimasyarakat, hal ini tertarik pada penarnpilan polongnya yang panjang-panjang dengan polong berbiji empat te13pijuga ada kelernahan bagi konsumen yaitu bijinya yang gepeng kurang disukai. Peningkatan produksi kacang 13nah dapat ditempuh dengan menanam varietas unggul yang diketahui adaptif dan ramah lingkungan. Pengkajian dilaksanakan di Dusun Sawahanlor, Desa Baba13n, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Slernan, DIY pada MK 2005 menggunakan Raneangan Aeak Kelompok, ulangan empat kali. Perlakuannya adalah varietas kaeang tanah yaitu (I) Badak, (2) Kancil, (3) Singa, (4) Sima, (5) Jerapah dan (6) Turangga.&nbsp