Pemodelan perilaku kembang tiga dimensi tanah lempung ekspansif mennggunakan oedometer modifikasi

<p>Perubahan musim di Indonesia mengakibatkan fluktuasi kadar air tanah akibat hujan, evaporasi dan evapotranspirasi. Akibat perubahan kadar air ini, tanah ekspansif akan mengalami perubahan volume dan suction. Tanah ekspansif memiliki karakteristik kembang vertikal, kembang horisontal dan kem...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: , Agus Tugas Sudjianto
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Ma 2012
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/95245/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=3063
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Description
Summary:<p>Perubahan musim di Indonesia mengakibatkan fluktuasi kadar air tanah akibat hujan, evaporasi dan evapotranspirasi. Akibat perubahan kadar air ini, tanah ekspansif akan mengalami perubahan volume dan suction. Tanah ekspansif memiliki karakteristik kembang vertikal, kembang horisontal dan kembang volumetrik yang tinggi pada saat terjadi pembasahan. Perilaku kembang ini dapat menyebabkan kerusakan pada struktur yang dibangun di atas maupun di dalam tanah, khususnya bangunan ringan dan jalan raya. Fenomena ini penting untuk diteliti, sejauh mana pengaruh perubahan kadar air, derajat kejenuhan, batas konsistensi dan suction serta salah satu alternatif penanggulangan kembang tanah ekspansif dengan surcharge terhadap perilaku kembang tanah ekspansif.<br /> Penelitian kembang dilakukan pada tanah lempung Soko, Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur dengan kondisi terganggu. Benda uji dicetak dengan diameter 6,35<br /> cm dan tinggi 1,70 cm, dengan kadar air awal 10 % dan berat volume kering 1,26 g/cm3. Uji kembang dilakukan dengan alat Oedometer modifikasi dengan ring sampel dari membran, dengan prosedur ASTM D4546-96. Kembang vertikal diukur dengan LVDT dan kembang horisontal diukur dengan strain gauge, nilai kembang volumetrik dihitung dengan formula kembang volumetrik. Perubahan kadar air diukur dengan gypsum block modifikasi. Variasi indeks plastisitas (IP) dan aktivitas (A) tanah dilakukan dengan mencampur tanah Soko dengan bentonite pada 3 komposisi campuran, yaitu : tanah Soko 90 % + bentonit 10 %, tanah Soko 80 % + bentonit 20 %, tanah Soko 70 % + bentonit 30%. Variasi surcharge yang diterapkan adalah 10 kPa, 20 kPa, 30 kPa dan 40 kPa dan akibat pembasahan dilakukan uji matric suction. Pada Penelitian ini juga dibuat hubungan perilaku kembang vertikal, kembang horisontal dan kembang volumetrik dengan program multi varian variabel.<br /> Hasil penelitian memperlihatkan perubahan kadar air (w) dan derajat kejenuhan (Sr) mempunyai hubungan berbanding lurus dengan potensi kembang vertikal, kembang horisontal dan kembang volumetrik, sedangkan surcharge (&sigma