KONTRIBUSI LOKALIT AS TERHADAP TAT A KELOLA DESTINASI PARIWISATA: STUDI ETIKA. ESTETIKADANEKONOMILOKAL 01 DESTINASIPARIWISATAKOMODO-LABUANBAJO.FLORES. NUSATENGGARATIMUR

• Main Author: Teguh, Frans
• Format: Other NonPeerReviewed
• Language: English
• Published: [Yogyakarta] : SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA 2012
• Online Access: https://repository.ugm.ac.id/95251/1/KONTRIBUSI%20LOKALIT%20AS%20TERHADAP%20TAT%20A%20KELOLA%20DESTINASI%20PARIWISATA...-Frans%20Teguh.pdf; https://repository.ugm.ac.id/95251/
• Institution: Universitas Gadjah Mada

<p>Lokalitas dan tata kelola destinasi menjadi isu penting dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan. Lokalitas diperlukan untuk meningkatkan daya tahan dan penciptaan faedah destinasi pariwisata secara berkelanjutan. Kelestarian lingkungan alam dan budaya merupakan salah satu prasyarat bagi terwujudnya kepariwisataan berkelanjutan. Setiap destinasi memerlukan pendekatan tata kelola yang mengadopsi prinsip-prinsip pembangunan kepariwisataan berkelanjutan yang berbasis lokalitas. Tata kelola destinasi pariwisata yang tepat diperlukan untuk menyeimbangkan penerapan nilai etika, estetika dan ekonomi lokal agar meningkatkan manfaat bagi masyarakat, lingkungan, dunia usaha dan wisatawan. <br /> Nilai lokal sebaglii elemen substantif lokalitas menentukan titik beda dan eberlanjutan kegiatan pariwisata. Pembangunan pariwisata sejatinya mempertimbangkan nilai dan kapasitas ekologis, keberlanjutan ekonomis, kesetaraan dan diterima secara sosial oleh masyarakat. Dimensi lokalitas menjadi komponen utama dalam memperkuat keberlanjutan sumber daya dalam pariwisata. Kontribusi lokalitas disinergiskan dengan keberlanjutan bumi, dan penciptaan faedah bagi masyarakat.<br /> Dengan demikian, relasi pertukaran dalam pariwisata didasarkan pada pemahaman bahwa pariwisata merupakan bagian dari proses perukaran sosial yang berkeseimbangan antara masyarakat dan wisatawan. <br /> Penelitian ini bertujuan untuk : (I) menemukan unsur - unsur nilai etika, estetika dan ekonomi lokal yang dimiliki masyarakat setempat, (2) mcnemukan nilai terinduksi yang direspons masyarakat setempat, (3) menjelaskan besaran kontribusi nilai lokal dan nilai terinduksi dalam tata kelola destinasi pariwisata, dan (4) mcnemukan model dan pola tata kelola destinasi yang berkeseimbangan dan berkclanjutan. Analisa statistik melalui uji hipotesis (Xl