Model pengembangan keterampilan interpersonal dalam pencapaian kompetensi klinik mahasiswa kedokteran dengan hasil uji psikometrik kategori 4 dan 5
<p>Latar Belakang: Sebanyk 56,45 % mahasiswa fakultas kedokteran dengan hasil uji psikometrik kategori rekomendasi 4 (diragukan) dan 5 (tidak disarankan) yang disebut sebagai kelompok at-risk, memiliki peluang keberhasilan rendah untuk menyelesaikan pendidikan. Hal ini diperkirakan akan mengak...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article NonPeerReviewed |
Published: |
[Yogyakarta] : Fak. Kedokteran Universitas Gadjah Mada
2013
|
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/95889/ http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=3707 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Summary: | <p>Latar Belakang: Sebanyk 56,45 % mahasiswa fakultas kedokteran dengan hasil uji psikometrik kategori rekomendasi 4 (diragukan) dan 5 (tidak disarankan) yang disebut sebagai kelompok at-risk, memiliki peluang keberhasilan rendah untuk menyelesaikan pendidikan. Hal ini diperkirakan akan mengakibatkan kesulitan pencapaian: kompetensi klinik yang sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). Oleh karena itu, perlu dicari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian kompetensi klinik, serta bentuk intervensi yang sesuai untuk membantu mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan.<br />
Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mencari prediktor pencapaian kompetensi klinik mahasiswa kedokteran, menciptakan model intervensi berupa pelatihan keterampilan interpersonal, serta mengukur hasil intervensi pada modul praktik klinik. <br />
Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian campuran (mixed method), menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif yang dilakukan secara bersamaan pada setiap tahap penelitian. Pada tahap awal dilakukan pendekatan kuantitatif untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi klinik, dan diikuti dengan wawancara mendalam dengan pendekatan kualitatif. Berikutnya adalah tahap intervensi dengan pendekatan kualitatif dan dilanjutkan dengan penilaian hasil intervensi, yaitu membandingkan pencapaian kompetensi klinik kelompok eksperimen dan kontrol. Pada tahap ini dilakukan pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara bersama.<br />
Hasil: Pada penelitian tahap awal diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kompetensi klinik, yaitu: gender, minat, bakat, motivasi, lingkungan kehidupan,keterampilan klinik dasar dan akseleran. Pada tahap intervensi diperoleh gambaran keterampilan interpersonal, yaitu komunikasi, empati, aktualisasi diri, serta mempraktikkan role play komunikasi dengan berbagai teknik yang telah dilatihkan. Hasil penelitian mendapatkan bahwa kelompok eksperimen memperoleh nilai' yang Jebih baik dibandingkan kelompok kontrol aspek anamnesis (p = 0,035) dan profesionalisme (p= 0,003) dengan hasil uji statistik berbeda bermakna. Walaupun nilai median pada aspek pemeriksaan fisik (p= 0,313) lebih tinggi . pada kelompok eksperimen, namun secara statistik tidak berbeda bermakna. Analisis selanjutnya dengan menggunakan regresi linier multipel, mendapatkan intervensi merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada pencapaian kompetensi klinik, sedangkan analisis dengan regresi logistik memperoleh hasillaki-Iaki memiliki peluang mendapatkan nilai kurang pada aspek anamnesis (OR = 4,16), dan aspek profesionalisme (OR = 3,42) dibandingkan denganperempuan, serta mahasiswa dengan IPK < |
---|