PEMANTAUAN DAN DETEKSI DINI BAHAYA MERAPI (STUDI KASUS ERUPSI MERAPI 2006

Erupsi G. Merapi yang te1jadi pada talum 2006 ditandai dengan munculnya kubah lava 26 April 2006, dan puncak erupsi te1jadi pada 14 Juni 2006, yang ditandai dengan munculnya awan panas mencapai jarak 7 km mengarah ke Ka/i Gendol. Erupsi G. Merapi 2006 Ielah berubah ara...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Wahyudi, .
Format: Article PeerReviewed
Language:English
Published: LPPM UGM-Hilink Project Jurusan Teknik Geologi UGM, British Council 2008
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/97058/1/28-2.pdf
https://repository.ugm.ac.id/97058/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Erupsi G. Merapi yang te1jadi pada talum 2006 ditandai dengan munculnya kubah lava 26 April 2006, dan puncak erupsi te1jadi pada 14 Juni 2006, yang ditandai dengan munculnya awan panas mencapai jarak 7 km mengarah ke Ka/i Gendol. Erupsi G. Merapi 2006 Ielah berubah arah dari harat daya yang te1jadi sejak tahun 1961 ke arah tenggara yai/11 ke Kali Gendol, sebagai akibat dari mntulmya dinding Gegerboyo. Peruhahan orah ini membawa implikasi terhadap ancaman ke depan bahaya awan panas, yaitu ke arah sektor se/atan-tenggara yang meliputi Kali Gendol, Kali Kuning dan Kali Boyong. Jarak permukiman terdekat hanya sekitar 4 km dari p11ncak, dengan lingkat kepadatan penduduk yang tinggi menjadikan risiko ancaman bahaya ke depan menjadi lebih tinggi. 0/eh karena itu perlu disusun perencanaan fungsi lata ruang disektor selatan-tenggara, yang sasaran akhirnya adalah mengurangi risiko akibat letusan G. Merapi di masa yang akan datang. Sistem pemantauan dan deteksi dini bahaya erupsi G. Merapi dilakukan melalui 5 Pos Pengamatan Merapi, yaitu Pos Babadan, Pos Kaliurang, Pos Jrakah, Pos Selo, dan Pos Ngepos, ditambah dengan beberapa stasiun pengukuran, yaitu Sta. Klathakan, Sta. Deles, Sta. Pusunglondon, dan Sta. Plawangan. Adapun beberapa sensor yang terpasang pada Pos dan Stasiun pengamatan G. Merapi meliputi sensor-sensor seismik (short period dan broadband), deformasi (C PS, EDM, dan tiltmeter), geokimia (sampling gas dan COSPEC), serta peralatan observasi visual