Surah Yūsuf dari lensa dakwah dan pendidikan: kajian analitikal = Surah Yūsuf from the lense of da‘wah (advocacy) and tarbiyah (education): an analytical study
Allah telah mensyariatkan agama Islam demi menjamin kebahagiaan dan kebajikan manusia, serta menjadi pedoman dan faktor keselamatan di dunia dan akhirat. Allah juga telah mengutus para rasul, menurunkan kitab, agar manusia melaksanakan keadilan dalam setiap urusan dan perhubungan mereka. Termasuk...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Malay |
Published: |
USIM Press
2023
|
Subjects: | |
Online Access: | http://irep.iium.edu.my/108844/1/108844_Surah%20Y%C5%ABsuf%20dari%20lensa%20dakwah%20dan%20pendidikan.pdf http://irep.iium.edu.my/108844/ https://jqss.usim.edu.my/index.php/jqss/article/view/194 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universiti Islam Antarabangsa Malaysia |
Language: | Malay |
Summary: | Allah telah mensyariatkan agama Islam demi menjamin kebahagiaan dan kebajikan manusia, serta
menjadi pedoman dan faktor keselamatan di dunia dan akhirat. Allah juga telah mengutus para rasul,
menurunkan kitab, agar manusia melaksanakan keadilan dalam setiap urusan dan perhubungan mereka.
Termasuk dalam manifestasi rahmat Allah, Allah telah menjelaskan tentang dakwah dalam Kitab-Nya,
“Beritahu mereka: Inilah jalanku, aku menyeru kepada Allah dengan petunjuk, begitu juga sesiapa yang
menurutiku. Maha Suci Allah! Aku tidak termasuk dalam kalangan orang-orang musyrik” [Yusūf: 108].
Allah juga menerangkan berkenaan metodologi dakwah, “Serulah kepada jalan Tuhanmu, dengan
kebijaksanaan, pesanan yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang lebih baik” [AlNahl: 125]. Selain itu. Allah juga menetapkan asas dakwah dalam firman-Nya, “Sesiapa yang menyeru
sembahan lain selain Allah, padahal tiada bukti baginya, maka perhitungannya kembali kepada TuhanNya. Sungguh! Orang kafir tidak pernah berjaya” [Al-Mu’minun: 117]. Surah Yūsuf banyak menyentuh
bicara berkenaan aspek dakwah dan pendidikan yang boleh dijadikan rumah api oleh para penggiat
dakwah dalam menakhoda perjalanan dakwah mereka, menjadikan surah ini topik kajian yang wajar
untuk diketengahkan. Antara persoalan yang menjadi objektif kajian ini adalah: Apakah tema-tema yang
terdapat dalam surah ini? Bagaimanakah cara memaut hati sesama manusia? Apakah sisi terpenting
dakwah dan pendidikan yang boleh dipelajari dari surah ini? Demi menjawab semua persoalan ini,
pengkaji telah menggunakan kaedah deskriptif dan analitikal bagi menjelaskan tatacara istinbat
metodologi dakwah dalam surah Yūsuf. Kajian ini menyumbang dalam bidang dakwah dan pendidikan
melalui penemuan semula aspek-aspek dakwah dalam surah Yusuf. Antara dapatan terpenting kajian ini:
Penceritaan merupakan metode pendidikan penting yang tidak boleh diabaikan; cerita di dalam al-Quran
adalah kisah benar, bukan dongeng; para pendakwah sangat terdedah dengan ujian positif dan negatif;
keperluan untuk berwaspada dengan fitnah wanita lebih-lebih lagi di era yang mencabar ini. Kajian
mengusulkan kepada para ulama dan pendakwah untuk memberi penekanan terhadap kisah-kisah
Qurani, kerana melalui kajian ekstrapolasi, terbukti kisah-kisah Qurani mendominasi sepertiga alQuran.
= To ensure human happiness and welbeing, as well as to serve as a guide and security measure in both this life and the hearafter, Allah has decreed the religion of Islam. The messengers were also sent so that people could practice justice in their daily interactions and relationships. In the Holy Quran, Allah SWT explains what Da‘wah (advocacy) is: “Say, ‘This is my way, O Muhammad SAW: based on convincing proof, I and averyone who follows me called people to God; praise be to Allah! I don’t associate anything with Allah” [Yusūf: 108]. Allah also explains the preaching (da‘wah) methodology: “O Prophet, call to the way of your Lord with wisdom and goodly exhortation and argue with them in a better way” [Al- Nahl: 125]. Besides, Allah also established the basis of da’wah in His words: “Whoever invokes other worship besides Allah, even though there is no proof for him, then the rockoning returns to his lord, very! Infidels never succeed” [Al-Mu’minun: 117]. Surah Yusūf is a valuable study topic to be highlighted since it discusses a number of issues of education and da‘wah that can be used by da‘wah activists as a lighthouse to guide their da‘wah journey. Among the questions that are the objective of this study are: What are the themes found in this surah? How to connect the hearts of other people? What is the most important aspect of da‘wah and education that can be learned from this surah? In order to answer all these questions, the researcher has used descriptive and analytical methods to explain the method of da‘wah methodology in Surah Yusuf. By rediscovering elements of da‘wah in surah Yusūf, this study makes a contribution to the fields of da‘wah and education. Among the study’s most significant conclusions: Preachers are heavily subjected to positive and negative testing; there is a need to be cautious about defaming women, especially in this contemporary era. Storytelling is an important instructional technique that cannot be ignored or overlooked. Finally, the study suggests that preachers and scholars emphasize the Quranic stories because extrapolation studies have demonstrated that the stories make up more than a third of the Qurān. |
---|