STUDI KELAYAKAN FINANSIAL KONVERSI BAHAN BAKAR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP CELUKAN BAWANG DARI BATUBARA MENJADI GAS ALAM
Pemerintah Bali telah mengadakan Bali Clean Energy Forum pada tahun 2016 dan berencana untuk menjadikan Bali pelopor dalam penggunaan energi bersih, salah satunya adalah penggunaan gas alam. Pemerintah Bali berencana untuk merevitalisasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batubar...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/43371 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Pemerintah Bali telah mengadakan Bali Clean Energy Forum pada tahun 2016 dan
berencana untuk menjadikan Bali pelopor dalam penggunaan energi bersih, salah satunya
adalah penggunaan gas alam. Pemerintah Bali berencana untuk merevitalisasi pembangkit
listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batubara dan menjadikannya berbahan bakar gas
alam secara bertahap, salah satunya adalah PLTU Celukan Bawang untuk mengurangi emisi
karbon dioksida. Oleh sebab itu, diperlukan studi kelayakan lebih lanjut untuk membahas
tentang aspek teknis, lingkungan, dan ekonomi dari konversi PLTU menjadi pembangkit
listrik tenaga uap-gas (PLTUG) dan pembangkit listrik tenaga gas-uap (PLTGU).
Pengumpulan data dari berbagai sumber dilakukan dan kemudian digunakan untuk
analisis aspek teknis, lingkungan, dan ekonomi. Analisis aspek teknis dilakukan dengan cara
mengulas beberapa literatur tentang hal tersebut. Analisis aspek lingkungan dilakukan
dengan cara menghitung dan membandingkan emisi yang dihasilkan dari PLTU, PLTUG,
dan PLTGU. Analisis aspek ekonomi dilakukan dengan cara membandingkan kenaikan
harga listrik dengan metode Life Cycle Cost, NPV, IRR, dan PBP dari kedua proyek tersebut.
Hasil analisis menunjukkan pengurangan emisi CO2 sebesar 42,07% dan 61,26% , kenaikan
harga listrik sebesar 0,0784 USD/kWh dan 0,0402 USD/kWh, NPV sebesar 189.862.774,93
USD dan 95.897.633,73 USD, IRR sebesar 50% dan 9%, dan PBP 2 tahun dan 10,5 tahun
untuk masing-masing konversi dari PLTU ke PLTUG dan konversi dari PLTU ke PLTGU.
Hasil analisis menunjukkan bahwa konversi dari PLTU ke PLTGU menghasilkan
kenaikan harga listrik yang lebih rendah, emisi CO2 yang lebih rendah daripada konversi dari
PLTU ke PLTUG. Namun konversi PLTU menjadi PLTUG mempunyai NPV dan IRR yang
lebih besar, serta PBP yang lebih endah daripada konversi PLTU menjadi PLTGU. |
---|