THE DIFFERENTIATION OF SHAPE AND MEANING OF PHYSYOGNOMIS ARJUNA OF SURAKARTA STYLE SHADOW PUPPET THEATRE PATRON BAMBANG SUWARNO
Arjuna adalah kesatria ketiga Pandawa dalam cerita pewayangan Mahabharata yang disebut sebagai Lelananging Jagad (lelaki paling maskulin di seluruh semesta) dan prototipe manusia Kejawen. Penyebutan Arjuna sebagai Lelananging Jagad menunjukkan bahwa keberadaannya penting sebagai ideal maskulin Ja...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Dissertations |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/51929 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
id |
id-itb.:51929 |
---|---|
spelling |
id-itb.:519292020-12-29T18:20:44ZTHE DIFFERENTIATION OF SHAPE AND MEANING OF PHYSYOGNOMIS ARJUNA OF SURAKARTA STYLE SHADOW PUPPET THEATRE PATRON BAMBANG SUWARNO Cahaya Rina Wirawan Putri, Ratna Indonesia Dissertations Diferensiasi, fisiognomi, Arjuna, wayang kulit, maskulinitas, wanda INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/51929 Arjuna adalah kesatria ketiga Pandawa dalam cerita pewayangan Mahabharata yang disebut sebagai Lelananging Jagad (lelaki paling maskulin di seluruh semesta) dan prototipe manusia Kejawen. Penyebutan Arjuna sebagai Lelananging Jagad menunjukkan bahwa keberadaannya penting sebagai ideal maskulin Jawa meskipun perawakannya kecil, penampilan halus, dan tingkah lakunya lembut seperti perempuan. Seiring dengan perkembangan zaman, seni pewayangan juga turut berkembang, begitu pula dengan bentuk-bentuk ekspresi maskulinitas Arjuna yang tampak pada wanda-wanda-nya. Penciptaan berbagai macam wanda Arjuna merupakan hasil interpretasi seniman wayang terhadap tokoh Arjuna, termasuk interpretasi mereka terhadap kemaskulinan Arjuna yang khas. Penelitian ini dilakukan untuk melihat diferensiasi bentuk dan makna wanda-wanda Arjuna dalam kaitannya dengan konsep maskulinitas Jawa melalui fisiognomi. Objek dalam penelitian ini adalah wanda-wanda Arjuna gaya Surakarta patron Bambang Suwarno, antara lain wanda Kedhu, Kinanthi, dan Muntap. Penelitian ini merupakan penelitian struktural menggunakan metodologi etnosemiotika. Penelitian diawali dengan metode semiotika, kemudian divalidasi dengan menggunakan metode etnografi. Pada tahap semiotika, penelitian dilakukan dengan pengukuran dan penghitungan kuantitatif untuk mencari nilai diferensiasi pada wanda-wanda Arjuna dengan detail. Nilai ini kemudian digunakan untuk membuka makna diferensiasi wanda-wanda Arjuna. Hasil pemaknaan diferensiasi ini divalidasi dengan menggunakan metode etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk elemen-elemen fisiognomi wayang kulit menunjukkan diferensiasi kontinum terbatas. Diferensiasi ini memiliki sistem yang terbangun atas beberapa prinsip, antara lain: Pertama, kode budaya Jawa yang digunakan dalam wayang kulit. Kedua, prinsip taksonomi yang mengatur pengelompokan tokoh dalam wayang kulit. Ketiga, prinsip hierarki dari tokohtokoh wayang kulit berdasarkan taksonominya. Keempat, adanya diferensiasi dalam rentang kontinum yang terbatas pada wanda-wanda Arjuna. Kelima, diferensiasi kontinum terbatas pada wanda-wanda Arjuna tersebut memunculkan diferensiasi makna terkait maskulinitas Arjuna. Arjuna wanda Kedhu yang sangat luruh sebagai titik awal kontinum, wanda Muntap sebagai titik akhir kontinum yang kurang luruh, dan wanda Kinanthi berada di antaranya. Pergeseran bentuk ini menimbulkan diferensiasi makna yang kontinum pada ketiga wanda. Bentuk sangat luruh Arjuna wanda Kedhu menunjukkan maskulinitas Jawa yang ideal, di mana konsep ini kontradiktif dengan maskulinitas modern. Bentuk kurang luruh pada Arjuna wanda Muntap justru bermakna kurang maskulin, sementara bentuk luruh Arjuna wanda Kinanthi berada di antara keduanya. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran nilai maskulinitas tradisional Jawa ke arah maskulinitas modern pada wanda-wanda Arjuna. text |
institution |
Institut Teknologi Bandung |
building |
Institut Teknologi Bandung Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Institut Teknologi Bandung |
collection |
Digital ITB |
language |
Indonesia |
description |
Arjuna adalah kesatria ketiga Pandawa dalam cerita pewayangan Mahabharata
yang disebut sebagai Lelananging Jagad (lelaki paling maskulin di seluruh
semesta) dan prototipe manusia Kejawen. Penyebutan Arjuna sebagai Lelananging
Jagad menunjukkan bahwa keberadaannya penting sebagai ideal maskulin Jawa
meskipun perawakannya kecil, penampilan halus, dan tingkah lakunya lembut
seperti perempuan. Seiring dengan perkembangan zaman, seni pewayangan juga
turut berkembang, begitu pula dengan bentuk-bentuk ekspresi maskulinitas Arjuna
yang tampak pada wanda-wanda-nya. Penciptaan berbagai macam wanda Arjuna
merupakan hasil interpretasi seniman wayang terhadap tokoh Arjuna, termasuk
interpretasi mereka terhadap kemaskulinan Arjuna yang khas. Penelitian ini
dilakukan untuk melihat diferensiasi bentuk dan makna wanda-wanda Arjuna
dalam kaitannya dengan konsep maskulinitas Jawa melalui fisiognomi.
Objek dalam penelitian ini adalah wanda-wanda Arjuna gaya Surakarta patron
Bambang Suwarno, antara lain wanda Kedhu, Kinanthi, dan Muntap. Penelitian ini
merupakan penelitian struktural menggunakan metodologi etnosemiotika.
Penelitian diawali dengan metode semiotika, kemudian divalidasi dengan
menggunakan metode etnografi. Pada tahap semiotika, penelitian dilakukan dengan
pengukuran dan penghitungan kuantitatif untuk mencari nilai diferensiasi pada
wanda-wanda Arjuna dengan detail. Nilai ini kemudian digunakan untuk membuka
makna diferensiasi wanda-wanda Arjuna. Hasil pemaknaan diferensiasi ini
divalidasi dengan menggunakan metode etnografi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk elemen-elemen fisiognomi wayang
kulit menunjukkan diferensiasi kontinum terbatas. Diferensiasi ini memiliki sistem
yang terbangun atas beberapa prinsip, antara lain: Pertama, kode budaya Jawa yang
digunakan dalam wayang kulit. Kedua, prinsip taksonomi yang mengatur
pengelompokan tokoh dalam wayang kulit. Ketiga, prinsip hierarki dari tokohtokoh wayang kulit berdasarkan taksonominya. Keempat, adanya diferensiasi
dalam rentang kontinum yang terbatas pada wanda-wanda Arjuna. Kelima,
diferensiasi kontinum terbatas pada wanda-wanda Arjuna tersebut memunculkan
diferensiasi makna terkait maskulinitas Arjuna. Arjuna wanda Kedhu yang sangat
luruh sebagai titik awal kontinum, wanda Muntap sebagai titik akhir kontinum yang
kurang luruh, dan wanda Kinanthi berada di antaranya. Pergeseran bentuk ini
menimbulkan diferensiasi makna yang kontinum pada ketiga wanda. Bentuk sangat
luruh Arjuna wanda Kedhu menunjukkan maskulinitas Jawa yang ideal, di mana
konsep ini kontradiktif dengan maskulinitas modern. Bentuk kurang luruh pada
Arjuna wanda Muntap justru bermakna kurang maskulin, sementara bentuk luruh
Arjuna wanda Kinanthi berada di antara keduanya. Hal ini menunjukkan adanya
pergeseran nilai maskulinitas tradisional Jawa ke arah maskulinitas modern pada
wanda-wanda Arjuna. |
format |
Dissertations |
author |
Cahaya Rina Wirawan Putri, Ratna |
spellingShingle |
Cahaya Rina Wirawan Putri, Ratna THE DIFFERENTIATION OF SHAPE AND MEANING OF PHYSYOGNOMIS ARJUNA OF SURAKARTA STYLE SHADOW PUPPET THEATRE PATRON BAMBANG SUWARNO |
author_facet |
Cahaya Rina Wirawan Putri, Ratna |
author_sort |
Cahaya Rina Wirawan Putri, Ratna |
title |
THE DIFFERENTIATION OF SHAPE AND MEANING OF PHYSYOGNOMIS ARJUNA OF SURAKARTA STYLE SHADOW PUPPET THEATRE PATRON BAMBANG SUWARNO |
title_short |
THE DIFFERENTIATION OF SHAPE AND MEANING OF PHYSYOGNOMIS ARJUNA OF SURAKARTA STYLE SHADOW PUPPET THEATRE PATRON BAMBANG SUWARNO |
title_full |
THE DIFFERENTIATION OF SHAPE AND MEANING OF PHYSYOGNOMIS ARJUNA OF SURAKARTA STYLE SHADOW PUPPET THEATRE PATRON BAMBANG SUWARNO |
title_fullStr |
THE DIFFERENTIATION OF SHAPE AND MEANING OF PHYSYOGNOMIS ARJUNA OF SURAKARTA STYLE SHADOW PUPPET THEATRE PATRON BAMBANG SUWARNO |
title_full_unstemmed |
THE DIFFERENTIATION OF SHAPE AND MEANING OF PHYSYOGNOMIS ARJUNA OF SURAKARTA STYLE SHADOW PUPPET THEATRE PATRON BAMBANG SUWARNO |
title_sort |
differentiation of shape and meaning of physyognomis arjuna of surakarta style shadow puppet theatre patron bambang suwarno |
url |
https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/51929 |
_version_ |
1822928885967224832 |