NEW PRODUCTION OPTIMIZATION WORKFLOW: COUPLING THE WELL MODELING AND FIELD OPTIMIZATION
Seiring berjalannya waktu, cadangan minyak dan gas dalam suatu lapangan akan terus berkurang ketika diproduksikan. Perusahaan kontraktor lapangan harus dapat mengoperasikan lapangan tersebut secara efektif dan efisien dengan cara memproduksikan sumur dengan laju alir maksimal dan biaya yang minimal....
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/56113 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Seiring berjalannya waktu, cadangan minyak dan gas dalam suatu lapangan akan terus berkurang ketika diproduksikan. Perusahaan kontraktor lapangan harus dapat mengoperasikan lapangan tersebut secara efektif dan efisien dengan cara memproduksikan sumur dengan laju alir maksimal dan biaya yang minimal. Dengan menggunakan teknologi saat ini, insinyur melakukan pemodelan sumur dan optimisasi sumur secara terpisah, sehingga membuat insinyur membutuhkan waktu lebih lama untuk menemukan kondisi optimal bagi sumur.
Optimisasi sumur harus dilakukan dengan cermat dan menyeluruh. Jika sumur belum pernah diproduksikan sebelumnya, maka pencocokan model dengan data produksi tidak perlu dilakukan. Namun, seiring perubahan kondisi reservoar dan sumur, proses pencocokan model dengan data produksi menjadi hal yang tidak bisa terhindarkan. Beberapa parameter dapat digunakan sebagai parameter yang perlu dicocokkan. Pada pencocokan kondisi reservoar, parameter yang dapat digunakan adalah indeks produktivitas, tekanan alir dasar sumur, dan lain-lain. Sedangkan pada kondisi sumur, parameter yang dapat digunakan adalah faktor kekasaran pipa, korelasi aliran, dan lain-lain. Berdasarkan analisis mendalam, parameter yang perlu dicocokkan pada studi ini adalah indeks produktivitas, faktor tekanan pompa, dan faktor holdup aliran.
Proses optimisasi memiliki tujuan untuk mendapatkan kondisi optimal berdasarkan beberapa batasan tertentu dengan menggunakan algoritma optimisasi. Algoritma ini akan memaksimalkan atau meminimalkan sebuah fungsi objektif berdasarkan batasan-batasan yang ada. Pada studi ini, proses optimisasi digunakan untuk mencari kondisi laju alir fluida maksimal yang dapat dicapai dengan batasan tekanan kepala sumur, frekuensi pompa, jumlah stage dalam pompa, dan daya maksimal pompa yang tersedia. Optimisasi ini akan menggunakan Particle Swarm Optimization (PSO) untuk mendapatkan nilai variabel yang menghasilkan laju alir terbesar.
Alur kerja pada studi ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan alur kerja biasa. Alur kerja ini memungkinkan proses pemodelan sumur dan optimisasi sumur dilakukan secara otomatis. Proses optimisasi dalam studi ini juga membutuhkan waktu yang lebih singkat. Dengan menggunakan alur kerja ini, insinyur dapat mengurangi waktu yang tidak produktif dan dapat memiliki waktu yang lebih banyak untuk desain dan analisis yang lebih mendalam terhadap lapangan. |
---|