#TITLE_ALTERNATIVE#
Abstrak : <br /> <br /> <br /> <br /> Di Indonesia tersebar jutaan unit usaha skala mikro dan kecil. Akan tetapi masih banyak dari usaha-usaha ini yang belum terekspos oleh kredit yang disediakan oleh lembaga keuangan, salah satu alasanya yaitu karena usaha mikro dianggap...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/5754 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
id |
id-itb.:5754 |
---|---|
spelling |
id-itb.:57542012-06-19T15:19:21Z#TITLE_ALTERNATIVE# Mahrani (NIM 190 04 083), Annisa Indonesia Final Project INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/5754 Abstrak : <br /> <br /> <br /> <br /> Di Indonesia tersebar jutaan unit usaha skala mikro dan kecil. Akan tetapi masih banyak dari usaha-usaha ini yang belum terekspos oleh kredit yang disediakan oleh lembaga keuangan, salah satu alasanya yaitu karena usaha mikro dianggap belum layak untuk mendapatkan pinjaman dari institusi keuangan. Disisi lain, usaha mikro dan kecil membutuhkan kredit produktif untuk membiayai usaha mereka agar lebih berkembang. Kebutuhan akan adanya kredit mikro inilah yang coba untuk dipenuhi oleh lembaga keuangan mikro. Dalam lembaga keuangan mikro itu sendiri ada lembaga yang berlandakan konvensional dan juga berlandaskan syariah. Salah satu lembaga keuangan yang berlandaskan prinsip syariah yaitu Baitul Mal wat Tamwil (BMT). Keberadaan lembaga keuangan mikro berlandaskan syariah termasuk BMT, telah memberikan pengusaha mikro lebih banyak lagi alternatif dalam membiayai usaha mereka. Tugas akhir ini berusaha untuk menjelaskan proses pelaksanaan pinjaman di kedua institusi, berlandaskan konvensional dan berlandaskan syariah, dilihat dari sudut debitur dengan, mengambil contoh dari salah satu Baitul Mal wat Tamwil beserta contoh kasus pelaksanaan pinjaman yang ada dan juga dari lembaga keuangan konvensional. Termasuk juga mengenai biaya yang terjadi dengan adanya peminjaman. Proses dan biaya yang terjadi kemudian dibandingkan untuk melihat mana yang memberikan keuntungan yang lebih bagi debitur. Selain itu, akan dibandingkan juga dengan Grameen bank Bangladesh karena Grameen bank adalah salah satu lembaga keuangan mikro yang telah sukses mengembangkan usaha mikro di Bangladesh melalui system kredit yang digunakan. Sebagai hasilnya ditemukan bahwa kedua lembaga keuangan mikro berlandaskan syariah (BMT) dan konvensional memiliki prosedur peminjaman yang actor e sama, akan tetapi dalam pelaksanaannya BMT memberikan fleksibilitas yang lebih dalam hal pembayaran cicilan dan juga dari system jemput bola yang digunakan. Hal ini juga dapat ditemukan pada Grameen bank, selain fleksibilitasfleksibilitas lain yang juga diberikan di Grameen bank seperti pinjaman tanpa jaminan dan juga pinjaman secara simultan. Sementara itu dari sisi biaya yang dikeluarkan, dihitung suku bunga ekuivalent dari contoh kasus peminjaman yang ada. Dari hal tersebut didapatkan bahwa lembaga keuangan berlandaskan syariah memberikan biaya yang lebih rendah dari sisi cost of money dibandingkan dengan system bagi hasil yang digunakan pada BMT, sementara itu Grameen bank memberikan biaya yang paling rendah. Tingginya nilai bunga ekuivalent dari bagi hasil pada BMT dapat disebabkan oleh tingginya biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh BMT karena system jemput bola yang diaplikasikan. Berdasarkan hasil diatas maka lembaga keuangan mikro berlandaskan syariah memiliki lebih banyak keuntungan dalam memberikan nilai cost of money yang lebih rendah sehingga apabila dilihat dari sisi biaya, lebih baik pengusaha mikro memilih menggunakan lembaga keuangan mikro konvensional. Namun demikian dalam memilih pembiayaan yang tepat selain actor biaya, factor lain seperti kenyamanan juga harus dipertimbangkan. Akan lebih baik bagi lembaga keuangan mikro yang ada, baik konvensional maupun syariah, untuk merubah strategi mereka agar dapat memberikan fasilitas kredit yang lebih fleksibel namun memberikan biaya pinjaman yang tidak terlalu tinggi seperti halnya yang dilakukan oleh Grameen bank. <br /> text |
institution |
Institut Teknologi Bandung |
building |
Institut Teknologi Bandung Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Institut Teknologi Bandung |
collection |
Digital ITB |
language |
Indonesia |
description |
Abstrak : <br />
<br />
<br />
<br />
Di Indonesia tersebar jutaan unit usaha skala mikro dan kecil. Akan tetapi masih banyak dari usaha-usaha ini yang belum terekspos oleh kredit yang disediakan oleh lembaga keuangan, salah satu alasanya yaitu karena usaha mikro dianggap belum layak untuk mendapatkan pinjaman dari institusi keuangan. Disisi lain, usaha mikro dan kecil membutuhkan kredit produktif untuk membiayai usaha mereka agar lebih berkembang. Kebutuhan akan adanya kredit mikro inilah yang coba untuk dipenuhi oleh lembaga keuangan mikro. Dalam lembaga keuangan mikro itu sendiri ada lembaga yang berlandakan konvensional dan juga berlandaskan syariah. Salah satu lembaga keuangan yang berlandaskan prinsip syariah yaitu Baitul Mal wat Tamwil (BMT). Keberadaan lembaga keuangan mikro berlandaskan syariah termasuk BMT, telah memberikan pengusaha mikro lebih banyak lagi alternatif dalam membiayai usaha mereka. Tugas akhir ini berusaha untuk menjelaskan proses pelaksanaan pinjaman di kedua institusi, berlandaskan konvensional dan berlandaskan syariah, dilihat dari sudut debitur dengan, mengambil contoh dari salah satu Baitul Mal wat Tamwil beserta contoh kasus pelaksanaan pinjaman yang ada dan juga dari lembaga keuangan konvensional. Termasuk juga mengenai biaya yang terjadi dengan adanya peminjaman. Proses dan biaya yang terjadi kemudian dibandingkan untuk melihat mana yang memberikan keuntungan yang lebih bagi debitur. Selain itu, akan dibandingkan juga dengan Grameen bank Bangladesh karena Grameen bank adalah salah satu lembaga keuangan mikro yang telah sukses mengembangkan usaha mikro di Bangladesh melalui system kredit yang digunakan. Sebagai hasilnya ditemukan bahwa kedua lembaga keuangan mikro berlandaskan syariah (BMT) dan konvensional memiliki prosedur peminjaman yang actor e sama, akan tetapi dalam pelaksanaannya BMT memberikan fleksibilitas yang lebih dalam hal pembayaran cicilan dan juga dari system jemput bola yang digunakan. Hal ini juga dapat ditemukan pada Grameen bank, selain fleksibilitasfleksibilitas lain yang juga diberikan di Grameen bank seperti pinjaman tanpa jaminan dan juga pinjaman secara simultan. Sementara itu dari sisi biaya yang dikeluarkan, dihitung suku bunga ekuivalent dari contoh kasus peminjaman yang ada. Dari hal tersebut didapatkan bahwa lembaga keuangan berlandaskan syariah memberikan biaya yang lebih rendah dari sisi cost of money dibandingkan dengan system bagi hasil yang digunakan pada BMT, sementara itu Grameen bank memberikan biaya yang paling rendah. Tingginya nilai bunga ekuivalent dari bagi hasil pada BMT dapat disebabkan oleh tingginya biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh BMT karena system jemput bola yang diaplikasikan. Berdasarkan hasil diatas maka lembaga keuangan mikro berlandaskan syariah memiliki lebih banyak keuntungan dalam memberikan nilai cost of money yang lebih rendah sehingga apabila dilihat dari sisi biaya, lebih baik pengusaha mikro memilih menggunakan lembaga keuangan mikro konvensional. Namun demikian dalam memilih pembiayaan yang tepat selain actor biaya, factor lain seperti kenyamanan juga harus dipertimbangkan. Akan lebih baik bagi lembaga keuangan mikro yang ada, baik konvensional maupun syariah, untuk merubah strategi mereka agar dapat memberikan fasilitas kredit yang lebih fleksibel namun memberikan biaya pinjaman yang tidak terlalu tinggi seperti halnya yang dilakukan oleh Grameen bank. <br />
|
format |
Final Project |
author |
Mahrani (NIM 190 04 083), Annisa |
spellingShingle |
Mahrani (NIM 190 04 083), Annisa #TITLE_ALTERNATIVE# |
author_facet |
Mahrani (NIM 190 04 083), Annisa |
author_sort |
Mahrani (NIM 190 04 083), Annisa |
title |
#TITLE_ALTERNATIVE# |
title_short |
#TITLE_ALTERNATIVE# |
title_full |
#TITLE_ALTERNATIVE# |
title_fullStr |
#TITLE_ALTERNATIVE# |
title_full_unstemmed |
#TITLE_ALTERNATIVE# |
title_sort |
#title_alternative# |
url |
https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/5754 |
_version_ |
1820663750542229504 |