FORMULATION AND CHARACTERIZATION OF A MULTIPLE EMULSION CONTAINING ASCORBIC ACID
Vitamin C, juga dikenal sebagai asam askorbat, merupakan antioksidan yang melindungi kulit dari sinar matahari dan menetralisir radikal bebas. Asam askorbat secara efektif mendorong produksi kolagen yang dapat mengencangkan kulit untuk membantu memperbaiki penampilan garis-garis halus dan kerutan. Z...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/64291 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Vitamin C, juga dikenal sebagai asam askorbat, merupakan antioksidan yang melindungi kulit dari sinar matahari dan menetralisir radikal bebas. Asam askorbat secara efektif mendorong produksi kolagen yang dapat mengencangkan kulit untuk membantu memperbaiki penampilan garis-garis halus dan kerutan. Zat ini juga telah terbukti dapat mengurangi perubahan warna kulit akibat sinar matahari, penuaan, dan bekas luka jerawat. Vitamin C sangat tidak stabil dan dapat dengan mudah teroksidasi, sehingga senyawa tersebut menjadi tidak efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat emulsi ganda yang stabil yang mengandung vitamin C dengan menggunakan parafin cair sebagai fasa minyak. Vitamin C dimasukkan ke dalam air yang merupakan fasa dalam pada sistem emulsi ganda air-minyak-air (ATM/A). Emulsi ganda dibuat menggunakan metode dua tahap yang melibatkan re-emulsifikasi emulsi primer A/M menggunakan zat pengemulsi yang sesuai Tahap pertama adalah pembuatan emulsi primer A/M dengan menggunakan Span 80 sebagai zat pengemulsi, kemudian, emulsi primer A/M yang diperoleh diemulsikan kembali dalam air menggunakan Tween 80 sebagai zat pengemulsi, sehingga diperoleh emulsi ganda A/M/A. Studi stabilitas dilakukan pada kondisi yang berbeda, yaitu pada suhu kamar dan dalam climatic chamber dengan suhu 40 °C dan kelembaban relatif 75% selama 28 hari untuk memprediksi stabilitas formulasi. Pengujian stabilitas fisik emulsi juga dilakukan dengan metode freeze thaw. Beberapa parameter yang berbeda seperti pH, viskositas, dan pengaruh sentrifugasi juga ditentukan selama studi stabilitas. Uji pelepasan vitamin C dari emulsi ganda dilakukan untuk membuktikan bahwa emulsi ganda juga mampu mengendalikan laju pelepasan obat. Emulsi ganda yang diperoleh, dapat stabil secara fisik pada penyimpanan di suhu kamar selama 28 hari tetapi ada berbagai perubahan terjadi pada semua parameter yang diuji saat disimpan pada suhu 40 °C dan kelembaban relatif 75% yaitu karakteristik organoleptik, pH dan viskositas. Emulsi ganda mampu mengendalikan laju pelepasan obat dengan jignlah obat yang dilepaskan setelah 12 jam hanya 56%. |
---|