THE EFFECT OF PH AND VARIOUS SURFACTANTS TO THE DISSOLUTION RATE OF GLIBENCLAMIDE TABLET

Law belakang dan tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari penganth pH dan berbagai surfaktan terhadap laju disolusi glibenclamide (GC) tablet. Perbandingan dilakukan antara produk inovator dan produk generik yang tersedia secara komersial di saran Indonesia. GC adalah obat tidak larut...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Baskaran, Narasimman
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/64293
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Law belakang dan tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari penganth pH dan berbagai surfaktan terhadap laju disolusi glibenclamide (GC) tablet. Perbandingan dilakukan antara produk inovator dan produk generik yang tersedia secara komersial di saran Indonesia. GC adalah obat tidak larut dalam air yang diklasifikasikan sebagai obat Kelas II sesuai dengan Sistem Klasifikasi Biopharmaceutical (BCS). GC memiliki sejarah bioavailabilitas rendah, yang dikaitkan dengan sifat disolusi yang kurang bagus dan juga obat yang tidak Jana air pada pH fisiologis. Metode: laju disolusi GC diukur dalam kisaran pH dari 1,2, 4,5 and 6,8 dengan dan tanpa 1% natrium lauril sulfat (SLS), 1% Tween 80 (T80), dan 1% Cetvitrimethylammonium bromida (CTBA) sebagai surfaktan. Pengujian ini dilakukan dengan menagnnakan alat disolusi dayung (USP tipe 2), dalam 900 ml medium disolusi pada kecepatan pengadukan 100 rpm dan waktu sampling ditetapkan ialah 10, 20, 30, 40, 50, 60 Metode spektrofotometri UV digunakan dalam penentuan kadar dissolusi GC. Konsentrasi diukur pada 275 nm. Hasil: kadar disolusi GC meningkat dengan meningkatnya pH dan dengan penambahan 1% surfaktan secara aditif sekitar. Pada medium pH 6,8 buffer flusfat yang mengandung 1% CTAB menghasilkan laju disolusi tertinggi. Obat generik yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan laju disolusi mirip dengan produk inovator, dalarn semua kondisi disolusi. Kesetaran obat generik dan obat inovator, dinyatakan dalam alai F2, berada dalam kisaran 70.6% - 75.3% dalam semua medium disolusi.