BIODISTRIBUTION AND PHARMACOKINETICS OF POLOXAMER NANOMICELLES LABELED WITH RADIOISOTOPE 1-131

Sifat fisikokimia yang luar biasa dari partikel nano telah terhukti untuk mengatasi banyak tantangan dalam dunia medis dan salah satu adalah untuk perubatan kanker. Kanker adalah salah satu penyakit utama yang rnenycbabkan kematian dan penelitian sebelumnya dilakukan dengan enkapsulasi etoposid dala...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Lay Hsien, Tan
Format: Final Project
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/64343
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Sifat fisikokimia yang luar biasa dari partikel nano telah terhukti untuk mengatasi banyak tantangan dalam dunia medis dan salah satu adalah untuk perubatan kanker. Kanker adalah salah satu penyakit utama yang rnenycbabkan kematian dan penelitian sebelumnya dilakukan dengan enkapsulasi etoposid dalam bentuk nanomisel. la percaya bahwa beberapa ukuran nanopartikel dan permukaan nanopartikel akan properti akan memiliki sifat lama beredar dalarn sistem darah. Dalam studi ini, poloxamer yang digunakan untuk membentuk nanomicelles dengan permukaan hidrofilik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi profil farmakokinetik dan biodistribusi dari nanopartikel poloxamer secara in vivo. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap. Pertama, pelabelan poloxamer menggunakan Iodium-131 di mana 1-131 dapat mengemisikan radiasi yang dapat diukur menggunakan radioactive detection analyzer. Kemurnian dari poloxamer yang telah diberi label dan nanomisel yang terbentuk adalah 92,58% dan 90,92%. Ukuran dari nanomisel yang terbentuk adalah 25,2 nm dengan polidispersitas kurang dari 0,5 dan potensial zeta terukur -0,03 mV. Nanopartikel poloxamer pada kelompok uji terdeteksi terakumulasi tinggi pada otot, hati, tiroid, dan tulang. 5,78 ± 0,45% ditemukan dalam otot, diikuti dalam hati dan tiroid masing¬masing 3,40+0,10% dan 3,07+2,08% lalu dalam tulang sebesar 1,40+0,04%. Sedangkan pada kelompok kontrol cenderung terakumulasi tinggi dalam tiroid 6,05±4,09%, dalam hati 2,49±0,17%, dalatn otot 1,86+0,36%, dan dalam tulang 0,55+0,26%. Waktu paruh nanopartikel poloxamer pada kelompok uji dan kelompok kontrol adalah 27,62+4,12 jam dan 20,18+5,60 jam. Waktu paruh yang diperoleh lebih pendek daripada yang diharapkan. Uji stabilitas menunjukkan ikatan antara 1-131 dan poloxamer cenderung tidak stabil dalam serum dan mungkin inilah alasan akumulasi tinggi pada tiroid.