STUDY ON SIDE EFFECTS OF PSYCHIATRIC MEDICATION USED IN A MALAYSIAN HOSPITAL AND THEIR IN SILICO TOXICITY PROFILES
Gangguan jiwa masih banyak terjadi dengan meningkatnya angka Disability-Adjusted Life Year akibat gangguan kejiwaan meningkat dari 80,8 juta menjadi 125,3 juta dan proporsi nilai DisabilityAdjusted Life Year dikaitkan dengan gangguan kejiwaan meningkat dari 3,1% menjadi 4,9% secara global di duni...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/66279 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Gangguan jiwa masih banyak terjadi dengan meningkatnya angka Disability-Adjusted Life Year akibat
gangguan kejiwaan meningkat dari 80,8 juta menjadi 125,3 juta dan proporsi nilai DisabilityAdjusted
Life Year dikaitkan dengan gangguan kejiwaan meningkat dari 3,1% menjadi 4,9% secara global di
dunia ini. Dengan temuan data dari salah satu rumah sakit swasta di Malaysia, pada tahun 2019 ada
sekitar 29 jenis obat psikiatri yang diresepkan dan dibagikan kepada pasien. Selain itu, menurut Badan
Anti Narkoba Nasional Malaysia, tingkat penyalahgunaan obat-obatan psikiatri secara mengejutkan
meningkat. Dengan meningkatnya penggunaan obat antipsikotik di Malaysia, apoteker dan dokter
perlu mewaspadai efek sampingnya. Efek samping yang parah berbahaya bagi pasien dan dapat
menyebabkan kematian. Meskipun efek sampingnya terkadang tidak dapat diprediksi,
mekanismenya dapat dipelajari dengan menggunakan pendekatan in silico. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengkompilasi obat psikiatri yang paling banyak digunakan di salah satu rumah sakit di
Malaysia, dan mempelajari lebih lanjut potensi toksisitasnya menggunakan metode in silico. Data
pasien yang menjalani pengobatan psikiatri dikumpulkan kemudian digunakan diklasifikasikan
menjadi stimulan, antianxiety, mood stabilizer, dan analgesik opioid. Obat yang paling banyak
diresepkan dari setiap kelas dipelajari lebih lanjut untuk profil toksiknya menggunakan metode in
silico dari OECD QSAR Toolbox v.4. Secara total, jumlah pasien yang menjalani pengobatan psikiatri
adalah 144 dan obat-obatan tersebut diklasifikasikan menjadi stimulan, antianxiety, mood stabilizer,
dan analgesik opioid. Obat representatif dari masing-masing kelas adalah midazolam alprazolam,
lorazepam, dan fentanyl. Hasil studi in silico menunjukkan bahwa alprazolam dikaitkan dengan
toksisitas hepatik dan ginjal, midazolam dengan kardiotoksisitas, lorazepam dengan hepatotoksisitas,
dan fentanil dengan toksisitas reproduksi. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menjamin
kesadaran profesional kesehatan, terutama apoteker, terhadap potensi efek toksik dari obat psikiatri
yang digunakan di rumah sakit.
|
---|