PRODUCTION QUALITY CONTROL ANALYSIS USING SEVEN BASIQ QUALITY TOOLS (CASE STUDY CV. KARYA PUTERA GANESHA)
Bandung dikenal sebagai salah satu kota yang menjadi pusat pertumbuhan industri tekstil dan manufaktur di Indonesia. Perkembangan ini tidak terlepas dari pertumbuhan UMKM yang semakin baik juga. Salah satu pelaku UMKM tekstil di Kota Bandung adalah CV Karya Putra Ganesha (KPG) . Perusahaan ini merup...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/81121 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Institut Teknologi Bandung |
Language: | Indonesia |
Summary: | Bandung dikenal sebagai salah satu kota yang menjadi pusat pertumbuhan industri tekstil dan manufaktur di Indonesia. Perkembangan ini tidak terlepas dari pertumbuhan UMKM yang semakin baik juga. Salah satu pelaku UMKM tekstil di Kota Bandung adalah CV Karya Putra Ganesha (KPG) . Perusahaan ini merupakan perusahaan manufaktur pembuat pakaian di Kota Bandung yang terus bertumbuh. Pada tahun 2016 perusahaan ini mengalami kenaikan pendapatan 30%. Akan tetapi, pertumbuhan tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas produk. Pada tahun 2016 terdapat produk gagal yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan sebanyak 10.75 %. Kesalahan ini terjadi dalam bentuk salah bordir, salah warna, salah jahit, dan salah ukuran. Penelitian ini bertujuan untuk mencari seberapa tidak terkendalinya kesalahan proses produksi di CV KPG. Selain itu juga untuk mencari faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan produksi dan solusi dalam mengatasi masalah tersebut. Seven Basiq tools digunakan dalam proses pemecahan masalah tersebut. Proses penentuan root-cause dimulai dengan menganalisis flow-chart bisnis process dan mencatat semua kesalahan produksi pada taun 2016 dalam check-sheet. Diagram histogram menunjukkan kesalahan produk terbanyak pada bulan July sebanyak 54 pcs dan proporsi kesalahan tertinggi di bulan januari sebesar 16.5 %. Analisis p-chart menunjukkan control limit (CL) sebesar 0.1074, upper control limit 0.1256, dan lower control limit sebesar 0.0894. Control chart menunjukkan pada bulan January, February, March, April, July, September , and November merupakan bulan yang jumlah kesalahan produksinya tidak terkontrol. Diagram pareto menunjukkan kesalahan ukuran mencapai 45% dari keseluruhan kesalahan produksi dan merupakan faktor dominan yang harus segera dicari solusinya. Diagram fishbone menunjukkan terdapat empat faktor penyebab kesalahan ukuran yaitu, methode, man, material, and machine. Melalui Fishbone analisis diperoleh root-cause kesalahan ukuran disebabkan oleh turunnya kualitas mesin karena jarang diservice dan banyaknya karyawan yangt tidak bekerja sesuai standar operasional dan prosedur. Solusi yang diberikan ada dua yaitu developing SOP dan developing Good Working Machine. Developing SOP dimulai dengan membuat SOP yang baik kemudian mengajarkannya kepada karyawan baru atau lama dan kegiatan controlling dan evaluasi setiap dua minggu. Developing good working machine dimulai dengan mengecek kerusakan setiap mesin, kemudian memperbaiki mesin yang rusak, serta menservis mesin setiap minggu pertama tiap bulannya. |
---|