DESAIN AWAL PABRIK PILOT PENINGKAT KUALITAS BATUBARA BERKAPASITAS 7 TON/JAM MENGGUNAKAN SISTEM PENGERINGAN KONTINYU PADA UNGGUN TERFLUIDISASI BERTINGKAT

Abstrak : <br /> <br /> <br /> Desain awal sistem peningkat kualitas batubara menggunakan uap superpanas bertingkat telah dilakukan. Sistem yang bernama CUT (Coal Upgrading Technology) ini terdiri dari tiga unggun terfluidisasi yang masing-masing bekerja pada kondisi operasi yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Prawisudha (NIM 231 03 019), Pandji
Format: Theses
Language:Indonesia
Online Access:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/8899
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Institut Teknologi Bandung
Language: Indonesia
Description
Summary:Abstrak : <br /> <br /> <br /> Desain awal sistem peningkat kualitas batubara menggunakan uap superpanas bertingkat telah dilakukan. Sistem yang bernama CUT (Coal Upgrading Technology) ini terdiri dari tiga unggun terfluidisasi yang masing-masing bekerja pada kondisi operasi yang berbeda-beda. Unggun pertama bekerja pada 70 C dan 1,5 bar menggunakan udara panas sebagai gas pendorong fluidisasi. Unggun kedua dan ketiga menggunakan uap superpanas yang diambil dari kandungan air batubara itu sendiri, dan didesain untuk bekerja masing-masing pada 140 C dan 220 C dengan tekanan 1,5 bar dan 4,76 bar. Batubara yang awalnya memiliki kandungan air 30% (basis kering) juga didesain untuk keluar sebagai produk batubara dengan kandungan air 5%. <br /> <br /> <br /> Kondisi operasi dan dimensi sistem pengering didapat dari simulasi komputer menggunakan program Cycle-Tempo(R) dan Matlab(R). Program Cycle-Tempo digunakan untuk mendapatkan kesetimbangan termodinamik massa dan energi di pabrik, sedangkan Matlab digunakan untuk mendapatkan karakteristik fluidisasi. Laju aliran massa gas fluidisasi dari program Matlab digunakan sebagai input iterasi untuk Cycle-Tempo, dan kondisi temperatur serta tekanan dari Cycle-Tempo dimasukkan secara iteratif pada program Matlab; keseluruhan proses ini diulang hingga konvergen. Konfigurasi yang optimum telah ditemukan dengan basil uap superpanas yang diperlukan dari boiler memiliki kondisi 390 C dan 29,79 bar, dan perbandingan uap pengering dengan kandungan air yang diuapkan adalah 0,66 atau 2,3 MJ/kg air yang diuapkan. Hasil ini masih layak bila dibandingkan dengan proses pengeringan saat ini yang membutuhkan 3,3 hingga 4,2 MJ energi per kilogram air yang diuapkan. <br /> <br /> <br /> Hasil simulasi, lengkap dengan beberapa pertimbangan mengenai parameter operasi dan perawatan, dituangkan pada Diagram Aliran Proses, Diagram Proses dan Instrumentasi serta Catatan Sistem. Diagram layout pabrik juga dibuat untuk memperkirakan kebutuhan lahan, dan basil keseluruhannya dituangkan pada Desain Awal. Analisis kelayakan keuangan sederhana untuk proyek pabrik pilot ini juga telah dilakukan, dengan basil IRR 32,29% dan payback period 6 tahun berarti proyek ini layak untuk dilakukan. <br />