Green Sister City Surabaya – Kitakyushu (Analisis Stakeholder Dalam Program Pengolahan Limbah Sampah Di Super Depo Sutorejo Dan Rumah Kompos Wonorejo Surabaya)

• Main Author: Aulia Damayanti, -
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian
• Published: 2020
• Subjects: HD28-70 Management. Industrial Management; TD895-899 Industrial and factory sanitation
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/101430/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL.pdf; http://repository.unair.ac.id/101430/2/2.%20ABSTRAK.pdf; http://repository.unair.ac.id/101430/3/3.%20DAFTAR%20ISI.pdf; http://repository.unair.ac.id/101430/4/4.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/101430/5/5.%20BAB%20II%20GAMBARAN%20KAJIAN%20PENELITIAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/101430/7/6.%20BAB%20III%20PENYAJIAN%20ANALISIS%20DAN%20INTEPRETASI%20DATA.pdf; http://repository.unair.ac.id/101430/6/7.%20BAB%20IV%20PENUTUP.pdf; http://repository.unair.ac.id/101430/8/8.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/101430/11/9.%20LAMPIRAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/101430/9/10.%20PERMOHONAN%20EMBARGO.pdf; http://repository.unair.ac.id/101430/10/11.%20PERNYATAAN%20KESEDIAAN%20PUBLIKASI.pdf; http://repository.unair.ac.id/101430/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar yang identik dengan jumlah penduduk yang padat. Jumlah penduduk yang padat tersebut berbanding lurus dengan jumlah sampah yang dihasilkan. Kota Surabaya bahkan pernah mengalami status ‘darurat sampah’ hingga berdampak pada penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Permasalahan lingkungan yang dialami Kota Surabaya tersebut mendorong Kota Surabaya untuk bergerak dengan mencari alternatif penyelesaian masalah yaitu melalui hubungan kerja sama sister city dengan Kota Kitakyushu, Jepang. Kota Kitakyushu dipilih oleh Kota Surabaya karena keberhasilannya mengatasi permasalahan lingkungan yang hampir serupa dengan yang dialami Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam dengan informan., observasi, dan studi dokumen. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive dan reputional case selection. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dalam proses kebijakan program pengolahan limbah sampah melibatkan stakeholder yang terdiri dari 3 (tiga) stakeholder utama / primary stakeholders, 4 (empat) stakeholder kunci / key stakeholders, dan 3 (tiga) stakeholder pendukung / secondary stakeholders. Kemudian stakeholder tersebut dikategorikan menjadi key player, context setter, subject dan crowd berdasarkan derajat kepentingan dan derajat kekuatannya. Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) dan Masyarakat bertindak sebagai key players. Pemerintah Kota Surabaya, Pemerintah Kota Kitakyushu, dan Badan Perencanaan Pembangunan Kota (BAPPEKO) Surabaya bertindak sebagai context setter. Super Depo Sutorejo dan Rumah Kompos Wonorejo bertindak sebagai subject. Akademisi, Media massa, dan Nishihara Corporation bertindak sebagai crowd. Hubungan antar stakeholder yang terjalin menghasilkan hubungan saling kerja sama, saling mengisi, hingga konflik. Dalam upaya mencapai tujuan program yang telah ditentukan, dibutuhkan adanya kerja sama dan komunikasi yang baik dari seluruh stakeholder yang terlibat agar kekurangan yang terjadi dapat teratasi sehingga target atau tujuan program dapat tercapai dengan sempurna dan program dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.