Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Secara In Vitro

• Main Author: Utami Meilanie Putri, -
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; English; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian
• Published: 2020
• Subjects: QR75-99.5 Bacteria
• Online Access: http://repository.unair.ac.id/103953/2/1.%20HALAMAN%20JUDUL.pdf; http://repository.unair.ac.id/103953/1/2.%20ABSTRACT.pdf; http://repository.unair.ac.id/103953/3/3.%20DAFTAR%20ISI.pdf; http://repository.unair.ac.id/103953/4/4.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/103953/5/5.%20BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/103953/6/6.%20BAB%20III%20KERANGKA%20KONSEPTUAL.pdf; http://repository.unair.ac.id/103953/7/7.%20BAB%20IV%20METODE%20PENELITIAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/103953/8/8.%20BAB%20V%20HASIL%20PENELITIAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/103953/9/9.%20BAB%20VI%20PEMBAHASAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/103953/10/10.%20BAB%20VII%20KESIMPULAN%20DAN%20SARAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/103953/11/11.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.unair.ac.id/103953/12/12.%20LAMPIRAN.pdf; http://repository.unair.ac.id/103953/13/13.%20PERMOHONAN%20EMBARGO.pdf; http://repository.unair.ac.id/103953/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Latar Belakang : Penggunaan antibiotik vankomisin sebagai pilihan pertama dalam pengobatan infeksi akibat Methicillin Resistant Staphylococcus aureus perlu menjadi pertimbangan karena adanya laporan resistansi antibiotik tersebut terhadap MRSA, serta efek nefrotoksik dan sitotoksik pada pasien. Bawang putih (Allium sativum L.) yang terbukti memiliki aktivitas antibiotik berpotensi menjadi alternatif terapi MRSA. Tujuan : Untuk mengetahui aktivitas antibakteri pemberian ekstrak etanol bawang putih (Allium sativum L.) terhadap Methicillin Resistant Staphylococcus aureus. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post test only control group design. Uji dilusi dilakukan terhadap 9 konsentrasi berbeda ekstrak etanol bawang putih (1024, 512, 256, 128, 64, 32, 16, 8, 4 mg/mL) dengan suspensi MRSA. Variabel terikat penelitian ini adalah Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) yang ditentukan dengan mengamati kekeruhan pada media mueller-hinton broth dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) yang ditentukan dengan mengamati hasil streaking inokulasi bakteri pada media nutrient agar plate.. Hasil : Pengamatan yang dilakukan terhadap media uji mueller-hinton broth menunjukkan kekeruhan baik sebelum maupun setelah inkubasi dilakukan karena warna ekstrak etanol bawang putih yang coklat kehitaman dan kental sedangkan pada media nutrient agar plate, bakteri MRSA tumbuh pada sampel dengan konsentrasi 4, 8, 16, 32, 64, dan 128 mg/mL dan tidak ditemukan tumbuh pada konsentrasi 256, 512, dan 1024 mg/mL. Kesimpulan : Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol bawang putih (Allium sativum L.) terhadap Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dalam penelitian ini tidak dapat ditentukan karena sifat ekstrak yang keruh dan berwarna gelap (coklat), sedangkan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak etanol bawang putih (Allium sativum L.) terhadap Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dalam penelitian ini adalah 256 mg/mL.