Pengaruh Keterikatan Kerja terhadap Kesejahteraan Psikologis dengan Regulasi Emosi Karyawan yang Bekerja dari Rumah sebagai Variabel Moderator
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, selama pandemi tingkat keterikatan kerja karyawan rata-rata meningkat sedangkan kesejahteraan psikologis menurun. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan adanya regulasi emosi sebagai variabel moderator dapat memp...
Saved in:
Summary: | Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, selama pandemi tingkat keterikatan kerja karyawan rata-rata meningkat sedangkan kesejahteraan psikologis menurun. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan adanya regulasi emosi sebagai variabel moderator dapat memperkuat atau memperlemah hubungan keterikatan kerja dan kesejahteraan psikologis. Penelitian ini dilakukan pada karyawan yang sedang menjalankan WFH (bekerja dari rumah).
Penelitian ini memiliki jumlah responden sebanyak 105 orang, yang terdiri dari 49 pria dan 56 wanita dengan rata-rata usia 26 tahun dan berdomisili di Jakarta. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode survei, dan alat ukur yang digunakan antara lain UWES-17, PWB Scale, dan ERQ. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA) dan regresi linear sederhana menggunakan program IBM SPSS Statistics untuk Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterikatan kerja dan kesejahteraan psikologis memiliki pengaruh yang signifikan (p = <0,001 ). Selanjutnya, ditemukan bahwa regulasi emosi tidak memoderasi keterikatan kerja dan kesejahteraan psikologis (p = 0,806). Lalu, karena regulasi emosi tidak memoderasi keterikatan kerja dan kesejahteraan psikologis, maka ia menjadi variabel independen karena ditemukan bahwa regulasi emosi mempengaruhi kesejahteraan psikologis (p = 0,002). |
---|