Model caregiver empowerment terhadap Caregiver Self Efficacy Pada Keluarga Skizofrenia Di Puskesmas Kota Malang
Pendahuluan : Skizofrenia cenderung menjadi kronis, menyebakan penurunan fungsional, hilangnya fungsi sosial, perubahan pola komunikasi dalam keluarga, sulit mencari pekerjaan, dan menjadi beban bagi keluarga. Tujuan penelitian ini untuk menentukan model caregiver empowerment terhadap caregiver self...
Saved in:
Summary: | Pendahuluan : Skizofrenia cenderung menjadi kronis, menyebakan penurunan fungsional, hilangnya fungsi sosial, perubahan pola komunikasi dalam keluarga, sulit mencari pekerjaan, dan menjadi beban bagi keluarga. Tujuan penelitian ini untuk menentukan model caregiver empowerment terhadap caregiver self efficacy pada keluarga skizofrenia di Puskesmas Kota Malang. Metode : Penelitian ini adalah penelitian eksplanatif survey dengan pendekatan waktunya adalah cross sectional. Jumlah sample adalan 104 responden dengan tehnik pengambilan sample adalah simple random sampling. Adapun kriteria inklusi adalah 1) Caregiver bersedia menjadi responden. 2) Caregiver berada di wilayah puskesmas dan 3) Caregiver berusia 18 – 60 tahun. Analisis dengan smartPLS untuk mengukur inner model. Hasil penelitian : Berdasarkan analisis pengukuran inner model dengan smartPLS bahwa variabel yang berpengaruh dalam model caregiver empowerment terhadap caregiver self efficacy didapatkan hasil 5 variabel yang berpengaruh antara lain faktor demografi terhadap kebutuhan pengasuhan dengan nilai t = 3,233 dan p value = 0,001, kebutuhan pengasuhan terhadap penilaian pengasuhan dengan nilai t = 4,703 dan p value = 0,000. Sumber dukungan terhadap penilaian pengasuhan dengan nilai t =3,765 dan p value = 0,000. Penilaian pengasuhan terhadap caregiver self efficacy dengan nilai t = 25,411 dan p value = 0,000. Filial value tidak berpengaruh dalam penelitian ini. Diskusi dan kesimpulan : Dengan ditemukannya variable yang berpengaruh dalam model ini , maka perawat dapat meningkatkan caregiver empowerment dengan berbagai program pendidikan berbasis keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mekanisme koping dan problem solving sehingga hasil positif akan berdampak dari tugas-tugas pengasuhan. |
---|