Food Bank: Fungsi Garda Pangan Dalam Pendistribusian Makanan Surplus Yang Berpotensi Menjadi Sampah Di Surabaya
Tiap tahunnya Kota Surabaya mengalami peningkatan pertumbuhan penduduk secara berkala. Banyak industri hospitality yang tumbuh dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya yang selaras dengan peningkatan jumlah sampah di Surabaya. Faktanya 50% dari sampah di Surabaya adalah sampah organik damp...
Saved in:
Summary: | Tiap tahunnya Kota Surabaya mengalami peningkatan pertumbuhan penduduk secara berkala. Banyak industri hospitality yang tumbuh dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya yang selaras dengan peningkatan jumlah sampah di Surabaya. Faktanya 50% dari sampah di Surabaya adalah sampah organik dampak dari sampah organik yang tertumpuk akan mengakibatkan adanya gas metana yang 23 kali lebih berbahaya dari karbondioksida.
Konsep food bank yang merupakan gagasan baru yang muncul di Indonesia. Di Surabaya terdapat Garda Pangan. Penelitian berjudul “Food bank: Fungsi Garda Pangan Dalam Pendistribusian Makanan Surplus Yang Berpotensi Menjadi Sampah Di Surabaya” berfokus untuk mengetahui fungsi dari Garda Pangan sebagai food bank. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan metode etnografi. Teknik pengumpulan data yang menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, studi literatur dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fungsional menurut Malinowski
Garda Pangan merupakan food bank yang menjadi pusat koordinasi makanan berlebih yang dapat berpotensi menjadi sampah dan akan didistribusikan kepada masyarakat pra sejahtera. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi dari Garda Pangan adalah sebagai distributor antara produsen yang memiliki makanan berlebih yang berpotensi untuk menjadi sampah makanan. Garda Pangan juga berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat tentang dampak sampah makanan dan ketahanan masyarakat melalui program-program dan kegiatan yang dilaksanakan. |
---|