Perbedaan Efek Akut Moderate-Intensity Interval and Continuous Exercise terhadap Peningkatan Kadar Growth Hormone pada Remaja Perempuan Obesitas
Pendahuluan: Obesitas seringkali dikaitkan dengan penurunan kadar growth hormone. Hal ini karena obesitas meyebabkan hiperinsulinemia, hipoadiponektinemia, hiper-leptinemia, penurunan produksi hormone ghrelin dan peningkatan kadar free fatty acid (FFA), sehingga sekresi growth hormone dari hipof...
Saved in:
Summary: | Pendahuluan: Obesitas seringkali dikaitkan dengan penurunan kadar growth
hormone. Hal ini karena obesitas meyebabkan hiperinsulinemia, hipoadiponektinemia,
hiper-leptinemia, penurunan produksi hormone ghrelin dan
peningkatan kadar free fatty acid (FFA), sehingga sekresi growth hormone dari
hipofisis terhambat. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi terapi non-farmakologis
berbasis exercise untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan efek akut
moderate-intensity interval and continuous exercise terhadap peningkatan kadar
growth hormone pada remaja perempuan obesitas.
Metode: Sebanyak 21 remaja perempuan obesitas terdaftar dalam penelitian ini dan
diberikan moderate-intensity interval exercise (MIIE) dan moderate-intensity
continuous exercise (MICE). Metode ELISA diterapkan untuk mengukur kadar
growth hormone serum di semua sampel. Analisis statistik dilakukan dengan uji
one way-ANOVA dengan SPSS version 16 software.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kadar growth hormone pretest
pada K1 (490,02±193,70 pg/mL), K2 (503,26±204,37 pg/mL) K3 (501,70±155,32
pg/mL) dan (p=0,989). Rerata kadar growth hormone posttest pada K1
(472,89±109,58 pg/mL), K2 (833,41±329,72 pg/mL), K3 (965,01±376,54 pg/mL)
dan (p=0,017). Delta rerata kadar growth hormone pada K1 (-17,13±262,74 pg/mL),
K2 (330,15±245,76 pg/mL), K3 (463,31±420,78 pg/mL) dan (p=0,032).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat efek
akut moderate-intensity interval and continuous exercise terhadap peningkatan
kadar growth hormone. Namun, Moderate-intensity continuous exercise lebih
efektif dalam meningkatkan kadar growth hormone dibandingkan dengan
moderate-intensity interval exercise. |
---|