Fancy Immortality: A Deconstructive Criticism Of John Keats’ “Ode To A Nightingale”
Gagasan tentang keabadian telah menjadi salah satu tema utama dalam karya sastra selama periode romantis. Namun, tema keabadian dibentuk dengan menekan ideologi yang berlawanan, yaitu kematian atau kemanusian melalui penggunaan bahasa. Karena bahasa bersifat polisemi, tema teks dapat terganggu yang...
Saved in:
Summary: | Gagasan tentang keabadian telah menjadi salah satu tema utama dalam karya sastra selama periode romantis. Namun, tema keabadian dibentuk dengan menekan ideologi yang berlawanan, yaitu kematian atau kemanusian melalui penggunaan bahasa. Karena bahasa bersifat polisemi, tema teks dapat terganggu yang disebabkan oleh ambiguitas bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana puisi ―Ode to a Nightingale‖ menggoyahkan ideologi keabadian melalui bahasanya. Untuk mengacaukan hierarki keabadian dan kematian atau kemanusian, penelitian ini menerapkan teori dekonstruksi Jacques Derrida dengan melihat ketidakhadiran, oposisi biner, inkonsistensi, ambiguitas dan ambivalensi di dalam teks. Penelitian ini menemukan bahwa keabadian dapat digeser menjadi tidak istimewa karena bahasa dalam puisi saling melengkapi, sehingga menimbulkan kerancuan pada arti di dalam teks. Namun, karena puisi dapat menyembunyikan tema lain, pergeseran antara biner tidak dapat dipertahankan selamanya. Oleh karena itu, penelitian lanjut perlu dilakukan. |
---|