Penggunaan Isi Rumen Yang Difermentasi Menggunakan Mikroba Rumen Terhadap Nilai Kecernaan Serat Kasar Dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen Pada Pakan Kelinci Lokal

• Main Authors: Muhamad Rizki Gilang Ramadhan, -, Ratna Damayanti, -, Mohammad Anam Al Arif, -, Widya Paramita Lokapirnasari, -, Sri Hidanah, -, Sunaryo Hadi Warsito, -
• Other Authors: Faisal Fikri, -
• Format: Book Section NonPeerReviewed
• Language: Indonesian; English
• Published: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga 2022
• Subjects: QL700-739.8 Mammals
• Online Access: https://repository.unair.ac.id/116486/1/2.%20Pemanfaatan%20Biokatalisis%20Tongkol%20Jagung%20Menjadi%20Kandidat%20Prebiotik%20Xilo-Oligosakarida.docx.pdf; https://repository.unair.ac.id/116486/2/7.%20PENGGUNAAN%20ISI%20RUMEN%20YANG%20DIFERMENTASI%20MENGGUNAKAN%20MIKROBA%20RUMEN%20TERHADAP%20NILAI%20KECERNAAN%20SERAT%20KASAR%20DAN%20BAHAN%20EKSTRAK%20TANPA%20NITROGEN%20PADA%20PAKAN%20KELINCI%20LOKAL.docx.pdf; https://repository.unair.ac.id/116486/
• Institution: Universitas Airlangga

Rumen mengandung berbagai jenis mikroba, terutama mikroba selulolitik yang mampu mendegradasi serat kasar pada isi rumen dalam proses fermentasi menjadi molekul yang lebih sederhana. Isi rumen yang telah difermentasi menggunakan mikroba rumen lebih mudah dicerna oleh hewan. Dalam proses fermentasi, mikroba rumen juga mengalami proses replikasi. Mikroba rumen mengandung protein murni, sehingga peningkatan jumlah mikroba rumen dapat meningkatkan kualitas isi rumen terfermentasi, dan berpotensi untuk digunakan sebagai bahan pakan dalam ransum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh isi rumen yang difermentasi menggunakan mikroba rumen terhadap nilai kecernaan serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) pada 20 ekor kelinci lokal. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat kelompok perlakuan ransum yaitu P0 (mengandung hay rumput 40%), P1 (mengandung 20% isi rumen terfermentasi), P2 (mengandung 40% isi rumen terfermentasi) dan P3 (mengandung 60% isi rumen terfermentasi) dengan lima kali ulangan. Pengambilan data dilakukan pada minggu kelima (selama tujuh hari) yang meliputi data konsumsi, bobot feses serta kandungan nutrisi pakan dan feses. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varians (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata (p>0,05) pada kecernaan serat kasar antara T0, T1 dan T2, tetapi pada T3 terjadi penurunan kecernaan. Kecernaan NFE tidak berbeda nyata (p>0,05) antara T0, T1 dan T2, tetapi pada T3 terjadi penurunan kecernaan. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa isi rumen terfermentasi dapat digunakan sebagai bahan pakan dalam pembuatan pakan komplet untuk kelinci lokal hingga level 40%. Kata kunci: Isi Rumen Terfermentasi, Kecernaan Serat Kasar, Kecernaan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen, Kelinci Lokal.