Manipulasi Reproduksi Pada Itik Petelur Afkir Dengan Pregnant Mare Serum Gonadotropin

Ternak itik sangat populer dikalangan masyarakat pedesaan, karena mempunyai beberapa keuntungan antara lain : memerlukan modal yang relative kecil sehingga dapat terjangkau oleh daya beli peternak, kemampuan berreproduksi yang lebih cepat dan dapat memanfaat limbah pertanian, sehingga dengan melihat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Roimil Latifa, -, H. Sarmanu, -
Format: Monograph NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: LEMBAGA PENELITIAN 2005
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/119167/1/LP_20_08%20LAT%20M.pdf
https://repository.unair.ac.id/119167/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Ternak itik sangat populer dikalangan masyarakat pedesaan, karena mempunyai beberapa keuntungan antara lain : memerlukan modal yang relative kecil sehingga dapat terjangkau oleh daya beli peternak, kemampuan berreproduksi yang lebih cepat dan dapat memanfaat limbah pertanian, sehingga dengan melihat potensi ternak itik tersebut perlu adanya pengkajian pengelolaan usaha peternakan itik untuk dapat membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Produksi dan reproduksi merupakan dua hal yang tidak dapat dapat dipisahkan dalam bidang peternakan. Kegagalan reproduksi baik karena factor pengelolaan maupun faktor intern ternak itu sendiri merupakan hambatan dalam berproduksi. Fungsi reproduksi sangat tergantung pada suatu mekanisme hormonal yang kompleks. Oleh karena itu untuk dapatnya mengatasi problem-problem reproduksi perlu secara pasti diketahui faktorfaktor fisiologis yang mendasari Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis peran hormone PMSG serta pengaruhnya terhadap perkembangan ovarium dalam kaitannya dengan peningkatan produksi telur pada itik afkir (akhir produksi). Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 10 kali ulangan. Sam pel penelitian berupa ternak itik petelur Mojosari fase akhir produksi sebanyak 40 ekor, masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor itik sebagai ulangan. Kelompok kontrol diberikan suntikan NaCI fisiologis, kelompok perlakuan pertama, kedua dan ketiga berturut-turut diberikan perlakuan suntikan hormon PMSG dengan dosis 10 IU, 15 IU dan 25 IU, yang disuntikkan secaraa intra muskular selama 8 minggu dengan interval penyuntikan 2 minggu sekali. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Anava Satu Arah dengan uji lanjut 8eda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian hormon PMSG dosis 15 IU dapat menyebabkan peningkatan produksi telur yang terbukti dari banyaknya telur selama penelitian (43 butir) sedangkan kelompok kontrol jumlah telur yang didapatkan adalah 10 butir. Serta pemberian hormon PMSG dapat meningkatkan ukuran organ reproduksi yang dinyatakan dengan berat ovarium" dan saluran reproduksi dan panjang saluran reproduksi.