Pengarub Logani Berat Timbal (Pb) terhadap Gambaran Histopatologis Hepatopankreas Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius).

Logam berat timbal (Pb) merupakan salah satu bahan pencemar yang berbahaya bagi udang windu. Adanya perubahan ekosistem akibat pencemaran akan mempengaruhi kehidupan udang windu yang hidup di dalamnya karena terjadi penyerapan dan cenderung membentuk senyawa kompleks dengan zat-zat yang ada di dalam...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: AGUS BUDI, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2007
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/128878/1/AGUS%20BUDI.pdf
https://repository.unair.ac.id/128878/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Logam berat timbal (Pb) merupakan salah satu bahan pencemar yang berbahaya bagi udang windu. Adanya perubahan ekosistem akibat pencemaran akan mempengaruhi kehidupan udang windu yang hidup di dalamnya karena terjadi penyerapan dan cenderung membentuk senyawa kompleks dengan zat-zat yang ada di dalam tubuh udang, sehingga apabila terjadt akumulasi dapat mempengaruhi organ tubuhnya. Hal ini akan menyebabkan terganggunya metabolisme tubuh sehingga pertumbuhan udang akan terhambat yang akhimya dapat menurunkan produksi. Di dalam perairan ambang batas logam berat timbal (Pb) sebesar 0,05 rng/l. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan gambaran histologis hepatopankreas udang windu (Penaeus monodon Fab.) yang terpapar logam berat timbal (Pb). Udang yang digunakan daiam penelitian ini adalah 150 ekor yang diperoleh dari petani udang di Gresik. Udang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yang masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan. Perlakuan pertama (P0) tanpa perlakuan timbal, sebagai kontrol. Perlakuan kedua (P1) yaitu udang windu sebanyak 10 ekor tiap bak percobaan dipapar logam berat timbal (Pb) dengan tingkat konsentrasi pencemaran ringan (0,1 mg/1), Perlakuan ketiga (P2), yaitu udang windu dipapar logam berat timbal (Pb) dengan tingkat konsentrasi pencemaran sedang (0,5 mg/l), perlakuan keempat (P3), yaitu udang windu dipapar logam berat timbal (Pb) dengan tingkat konsentrasi pencemaran berat (1,0 mg/l), Perlakuan kelima (P4), yaitu udang windu dipapar logam berat timbal (Pb) dengan tingkat konsentrasi pencemaran berat sekali (5,0). Pemaparan pada semua perlakuan dilakukan selama 10 hari. Peubah yang diamati adalah histologis hepatopankreas udang windu, dimana organ ini merupakan organ yang rawan terhadap bahan-bahan kimia. Hepatopankreas yang diambil kemudian dilanjutkan dengan pembuatan preparat histologis, setelah itu dilakukan pengamatan secara mikroskopis untuk mengetahui kerusakan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data hasil pengamatan terhadap kerusakan pada hepatopankreas adalah berupa nilai scoring, sehingga statistik yang digunakan adalah non parametric dan analisis data menggunakan Uji Kruskal Wallis. Skor diberikan berdasarkan derajat kerusakan, jika terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji pasangan berganda (uji Z). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan histologi pada hepatopankrcas udang windu, yaitu vakuolisasi. Pada perlakuan PO, P1, P2, P3 dan P4 menunjukkan hasil dengan perbedaan yang sangat nyata. Persentase kerusakan terparah untuk bentuk kerusakan terparah terjadi pada kelompok perlakuan P4 yaitu perlakuan dengan tingkat konsentrasi pencemaran berat sekali (5,0 mg/1) dengan persentase kerusakan adalah > SO %.