Diagnosis Kebuntingan pada Kambing Kacang Setelah Dilakukan Transfer Embrio Melalui Pemeriksaan Kadar Progesteron dengan Teknik Radioimmunoassay

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebuntingan pada kambing sedini mungkin setelah pelaksanaan transfer embrio. Keberhasilan penentuan kebun t ingan sedini mungkin akan membantu memperoleh keuntungan opti mal . Penelitian ini dilakukan pada kambing, mengingat populasi kambing mengalami penuru...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hermansyah Baihaki, H
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
English
English
English
English
English
English
English
English
Published: 1991
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/129107/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL.pdf
https://repository.unair.ac.id/129107/2/2.%20ABSTRAK.pdf
https://repository.unair.ac.id/129107/3/3.%20DAFTAR%20ISI.pdf
https://repository.unair.ac.id/129107/4/4.%20BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf
https://repository.unair.ac.id/129107/10/5.%20BAB%202%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
https://repository.unair.ac.id/129107/9/6.%20BAB%203%20MATERI%20DAN%20METODE.pdf
https://repository.unair.ac.id/129107/5/7.%20BAB%204%20HASIL%20PENELITIAN.pdf
https://repository.unair.ac.id/129107/7/8.%20BAB%205%20PEMBAHASAN.pdf
https://repository.unair.ac.id/129107/6/9.%20BAB%206%20KESIMPULAN%20DAN%20SARAN.pdf
https://repository.unair.ac.id/129107/8/10.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://repository.unair.ac.id/129107/
http://www.lib.unair.ac.id/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
English
English
English
English
English
English
English
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kebuntingan pada kambing sedini mungkin setelah pelaksanaan transfer embrio. Keberhasilan penentuan kebun t ingan sedini mungkin akan membantu memperoleh keuntungan opti mal . Penelitian ini dilakukan pada kambing, mengingat populasi kambing mengalami penurunan 4,63 persen per tahun pada Pembangunan Lima Tahun IV, oleh karena itu perlu diadakan terobosan misalnya dengan teknologi transfer embrio. Sedang untuk penentuan kebuntingan dil a kukan dengan peneraan kadar hormon progesteron darah dengan teknik radioimmunoassay. Pene 1 it ian in i meng'guna kan hew an cob a sebanyak 24 ekor kambing kacang ·umur 1,5-2 tahun . Embrio diambi l d a r i Rumah Potong Hewan Kodya Sur abaya . Sampel pen el itian berupa plasma darah yang diambil s ebelum penyuntikan PGF2 alpha, 14 hari dan 21 hari Ge telah transfer embrio . Plasma darah tersebut diukur kadar progesteronnya dengan teknik radioimmunoassay fase cair. Jika dari hasil pengu kuran didapatkan kadar progesteron kurang dari 1 ng/ ml dikategorikan tidak bunting, sedangkan lebih dar i 1 ng/ ml dikategorikan bunting. Untuk palaksanaan transfer embrio dilakukan di laboratorium Kebidanan Fakul t as Ked okteran Hewan Universitas Airlangga, sedang peneraan hormon progesteron dilaksanakan di Makmal Endokrinologi RSUD Dr . Soetomo / Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Hasil penelitian 1n1 menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata penentuan kebuntingan pada hari ke 14 dan ke 21 setelah pelaksanaan transfer embrio tersebu t (p>0.05), sehingga hari ke 14 sudah dapat dipakai untuk menentukan kebuntingan pada kambing kacang setelah dilakukan transfer embrio.