Aspek Lisensi Paten dalam Proses Alih Teknologi

a. UU No. 14 I 2001 tentang paten pada dasarnya tidak mengatur secara detail tentang perjanjian lisensi paten yang merupakan salah satu saran a yang dapat mewujudkan terjadinya proses alih teknologi, namun dari beberapa pasal yang terdapat dalam UU No. 14 I 2001 dapat dipergunakan sebagai acuan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Mike Erviana
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: 2004
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/135680/1/KKB%20KK-2%20FH%20Mik%20a%20ABSTRAK.pdf
https://repository.unair.ac.id/135680/2/KKB%20KK-2%20FH%20Mik%20a.pdf
https://repository.unair.ac.id/135680/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
id id-langga.135680
record_format dspace
spelling id-langga.1356802025-02-05T02:20:11Z https://repository.unair.ac.id/135680/ Aspek Lisensi Paten dalam Proses Alih Teknologi Mike Erviana K1000-1395 Commercial law a. UU No. 14 I 2001 tentang paten pada dasarnya tidak mengatur secara detail tentang perjanjian lisensi paten yang merupakan salah satu saran a yang dapat mewujudkan terjadinya proses alih teknologi, namun dari beberapa pasal yang terdapat dalam UU No. 14 I 2001 dapat dipergunakan sebagai acuan untuk menentukan batasan-batasan pengaturan terhadap proses terjadinya alih teknologi, agar proses terse but dapat terkontrol dan membawa manfaat bagi kemajuan bangsa. b. Perjanjian lisensi paten sebagaimana dalam perjanjian pada umumnya kedudukan hukum para pihak di tentukan pada awal pembentukan perjanjian tersebut yaitu posisi tawar menawar. Namun karena obyek dari perjanjian adalah Paten yang merupakan hasil dari suatu invention yang membutuhkan dana yang mahal dan tingkat ilmu pengetahuan yang tinggi sehingga terdapat kecenderungan bahwa pemilik teknologi (pemegang paten) memiliki bargaining position yang kuat. Hal ini menyebabkan teknologi tersebut lebih banyak dirugikan. Penilaian yang berlebih terhadap suatu teknologi tanpa diseimbangkan dengan efisiensi dan peningkatan produktifitas akan membawa dampak yang sangat rnerugikan seperti halnya yang terjadi di IPTN. Untuk itu peran Pemerintah melalui Direktorat Jenderal HKI sangat penting karena melalui proses pencatatan dan pendaftaran yang seharusnya dilakukan maka proses alih teknologi melalui lisensi paten tersebut memiliki filter sebelum terealisasi. 2004-07-19 Thesis NonPeerReviewed text id https://repository.unair.ac.id/135680/1/KKB%20KK-2%20FH%20Mik%20a%20ABSTRAK.pdf text id https://repository.unair.ac.id/135680/2/KKB%20KK-2%20FH%20Mik%20a.pdf Mike Erviana (2004) Aspek Lisensi Paten dalam Proses Alih Teknologi. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA. http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Universitas Airlangga Library
collection UNAIR Repository
language Indonesian
Indonesian
topic K1000-1395 Commercial law
spellingShingle K1000-1395 Commercial law
Mike Erviana
Aspek Lisensi Paten dalam Proses Alih Teknologi
description a. UU No. 14 I 2001 tentang paten pada dasarnya tidak mengatur secara detail tentang perjanjian lisensi paten yang merupakan salah satu saran a yang dapat mewujudkan terjadinya proses alih teknologi, namun dari beberapa pasal yang terdapat dalam UU No. 14 I 2001 dapat dipergunakan sebagai acuan untuk menentukan batasan-batasan pengaturan terhadap proses terjadinya alih teknologi, agar proses terse but dapat terkontrol dan membawa manfaat bagi kemajuan bangsa. b. Perjanjian lisensi paten sebagaimana dalam perjanjian pada umumnya kedudukan hukum para pihak di tentukan pada awal pembentukan perjanjian tersebut yaitu posisi tawar menawar. Namun karena obyek dari perjanjian adalah Paten yang merupakan hasil dari suatu invention yang membutuhkan dana yang mahal dan tingkat ilmu pengetahuan yang tinggi sehingga terdapat kecenderungan bahwa pemilik teknologi (pemegang paten) memiliki bargaining position yang kuat. Hal ini menyebabkan teknologi tersebut lebih banyak dirugikan. Penilaian yang berlebih terhadap suatu teknologi tanpa diseimbangkan dengan efisiensi dan peningkatan produktifitas akan membawa dampak yang sangat rnerugikan seperti halnya yang terjadi di IPTN. Untuk itu peran Pemerintah melalui Direktorat Jenderal HKI sangat penting karena melalui proses pencatatan dan pendaftaran yang seharusnya dilakukan maka proses alih teknologi melalui lisensi paten tersebut memiliki filter sebelum terealisasi.
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author Mike Erviana
author_facet Mike Erviana
author_sort Mike Erviana
title Aspek Lisensi Paten dalam Proses Alih Teknologi
title_short Aspek Lisensi Paten dalam Proses Alih Teknologi
title_full Aspek Lisensi Paten dalam Proses Alih Teknologi
title_fullStr Aspek Lisensi Paten dalam Proses Alih Teknologi
title_full_unstemmed Aspek Lisensi Paten dalam Proses Alih Teknologi
title_sort aspek lisensi paten dalam proses alih teknologi
publishDate 2004
url https://repository.unair.ac.id/135680/1/KKB%20KK-2%20FH%20Mik%20a%20ABSTRAK.pdf
https://repository.unair.ac.id/135680/2/KKB%20KK-2%20FH%20Mik%20a.pdf
https://repository.unair.ac.id/135680/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1823627429288083456