KEGAGALAN PEMENUHAN KEWAJIBAN KONTRAKTUAL AKIBAT HARDSHIP
Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya akan membutuhkan pihak lain sebagai partner kerja dan hubungan para pihak tersebut akan terikat dalam suatu perjanjian kerjasama. Hubungan antara perikatan dengan perjanjian adalah bahwa perjanjian itu menerbitkan perikatan. Perjanjian adalah sumber per...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2012
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/38411/1/gdlhub-gdl-s2-2013-firmansyah-28677-5.abstr-i.pdf http://repository.unair.ac.id/38411/2/gdlhub-gdl-s2-2013-firmansyah-28677-FULLi.pdf http://repository.unair.ac.id/38411/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya akan membutuhkan pihak lain sebagai partner kerja dan hubungan para pihak tersebut akan terikat dalam suatu perjanjian kerjasama. Hubungan antara perikatan dengan perjanjian adalah bahwa perjanjian itu menerbitkan perikatan. Perjanjian adalah sumber perikatan, di samping sumber-sumber lain. Perikatan yang lahir karena adanya suatu perjanjian, jika dalam pelaksanaannya salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya, maka dapat dikatakan telah wanprestasi atau ingkar janji. Keadaan tidak dipenuhinya prestasi disebabkan karena keadaan sulit yang dihadapi oleh debitur disebabkan karena keadaan yang yang muncul atau baru diketahui oleh pihak yang tidak diuntungkan pada saat pelaksanaan atau penutupan kontrak atau keadaan tersebut tidak dapat diperkirakan sebelumnya secara rasional atau secara semestinya akan terjadi oleh pihak yang tidak diuntungkan oleh keadaan itu pada saat pelaksaaan atau penutupan kontrak atau keadaan tersebut diluar kendali dari pihak yang tidak diuntungkan tersebut; dan risiko dari keadaan tersebut tidak diprediksi atau diperkirakan sebelumnya oleh pihak yang tidak diuntungkan tersebut yang lebih dikenal dengan Hardship. Tesis ini memfokuskan pada kegagalan pemenuhan kewajiban kontraktual akibat Hardship. Sasaran yang hendak dicapai adalah karakteristik force majeur dan Hardship dan upaya hukum jika terjadi force majeur dan Hardship. Penelitian ini menggunakan pendekatan statute approach dan conceptual approach. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa karakteristik force majeur yaitu debitur tidak memenuhi kewajiban yang menimbulkan kreditur menderita kerugian, bukan disebabkan karena salahnya, melainkan disebabkan di luar kemampuan pihak-pihak dan termasuk risiko, namun debitur harus dapat membuktikan bahwa kerugian tersebut disebabkan di luar kemampuannya baik secara mutlak atau relatif. Sedangkan karakteristik Hardship bahwa keadaan yang dimaksud muncul atau baru diketahui oleh pihak yang tidak diuntungkan pada saat pelaksanaan atau penutupan kontrak., yang sebelumnya tidak diperkirakan sebelumnya secara rasional atau secara semestinya. Sedasngkan upaya hukum jika terjadi force majeur dan Hardship diselesaikan secara damai antara pihak-pihak untuk mencapai suatu kesepakatan dengan tidak membebankan kerugian kepada salah satu pihak. |
---|