KEKERASAN SIMBOLIK PADA SISWA DALAM PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
Studi ini berawal dari keprihatinan terhadap penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) yang selalu bermasalah dan menjadikan tekanan bagi diri siswa. Standarisasi UN yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan malah memperlebar kesenjangan kualitas dan kuantitas lulusan yang sudah ada yang akhir...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2014
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/38932/2/gdlhub-gdl-s2-2014-widarnisri-33862-4abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/38932/14/gdlhub-gdl-s2-2014-widarnisri-33862-full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/38932/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Studi ini berawal dari keprihatinan terhadap penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) yang selalu bermasalah dan menjadikan tekanan bagi diri siswa. Standarisasi UN yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan malah memperlebar kesenjangan kualitas dan kuantitas lulusan yang sudah ada yang akhirnya justru menimbulkan praktik-praktik penyimpangan dalam pelaksanaan UN. Keinginan pemerintah daerah dan keinginan sekolah untuk mencapai tingkat kelulusan dan nilai rata-rata UN yang tinggi untuk mewujudkan citra daerah dan sekolah yang ‘berhasil’ pada akhirnya menimbulkan tindakan-tindakan penekanan pada guru dan siswa. Lebih spesifik, studi ini ingin memahami bagaimana tekanan yang dialami guru dan siswa tersebut sebagai bentuk kekerasan simbolik, bagaimana mekanismenya. Fokus studi ini dianalisis dengan menggunakan konsep-konsep milik Pierre Bourdieu.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah induktif-kualitatif dengan menggunakan analisis refleksif. Setting penelitian dilakukan di SMAN 3 Palu, sebagai sekolah reguler yang mulai diminati berbagai kalangan masyarakat di kota Palu.
Hasil dari penelitian ini, meunjukkan bahwa dalam pelaksanaan Ujian Nasional membentuk mekanisme terjadinya kekerasan simbolik melalui praktik kekuasaan dan praktik pedagogi di sekolah, sehingga dalam hal ini obyek guru dan siswa yang paling berat menerima bebannya. |
---|