Ownership Concentration, Car, Dan Risiko Insolvency Bank Go Public Di Indonesia
Struktur kepemilikan saham bank go public di Indonesia mempunyai karakteristik kepemilikan saham terkonsentrasi, sehingga terdapat pemegang saham mayoritas dan minoritas. Semakin tinggi konsentrasi kepemilikan saham bank akan semakin meningkatkan risiko insolvency karena semakin besar kekuasaan...
Saved in:
Summary: | Struktur kepemilikan saham bank go public di Indonesia mempunyai
karakteristik kepemilikan saham terkonsentrasi, sehingga terdapat pemegang
saham mayoritas dan minoritas. Semakin tinggi konsentrasi kepemilikan saham
bank akan semakin meningkatkan risiko insolvency karena semakin besar
kekuasaan para pemegang saham, akan mengakibatkan konflik keagenan juga
semakin besar. Kompleksitas kegiatan usaha bank yang semakin meningkat juga
berpotensi menyebabkan semakin tingginya risiko yang dihadapi bank.
Peningkatan risiko ini perlu diikuti dengan peningkatan modal yang diperlukan
oleh bank untuk menanggung kemungkinan kerugian yang timbul. Berdasarkan
hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ownership
concentration, capital adequacy ratio, TobinsQ, revenue growth, deposit growth,
dan kondisi ekonomi terhadap risiko insolvency bank go public di Indonesia.
Model analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Sampel yang
digunakan adalah bank go public periode 2010-2014. Berdasarkan hasil analisis
disimpulkan bahwa ownership concentration berpengaruh positif signifikan
terhadap risiko insolvency. Capital adequacy ratio, TobinsQ, dan deposit growth
berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko insolvency, sementara revenue
growth dan kondisi ekonomi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap risiko
insolvency. |
---|